I'm Yours » Jason Mraz
Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
and now I'm trying to get back
Before the cool done run out
I'll be giving it my bestest
Nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon its again my turn to win some or learn some
I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love
Listen to the music of the moment maybe sing with me
Ah, la peaceful melodys
It's your God-forsaken right to be loved love loved love love
So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
But my breath fogged up the glass
And so I drew a new face and laughed
I guess what I'm saying is there ain't no better reason
To rid yourself of vanity and just go with the seasons
It's what we aim to do
Our name is our virtue
I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
Well no no, well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love love
Listen to the music of the moment come and dance with me
ah, la one big family ([2nd time:] ah, la happy family)
It's your God-forsaken right to be loved love love love
I won't hesitate no more
Oh no more no more no more
It's your God-forsaken right to be loved, I'm sure
Theres no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
No I won't hesitate no more, no more
This cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours, I'm yours
Follow Through » Gavin DeGraw
Oh, this is the start of something good
Don't you agree?
I haven't felt like this in so many moons
You know what I mena?
And we can build through this destruction
As we are standing on our feet
So, since you want to be with me
You'll have to follow through
With every word you say
And I, all I really want is you
You to stick around
I'll see you everyday
But you have to follow through
You have to follow through
These reeling emotions they just keep me alive
They keep me in tune
Oh, look what I'm holding here in my fire
This is for you
Am I too obvious to preach it?
You're so hypnotic on my heart
So, since you want to be with me
You'll have to follow through
With every word you say
And I, all I really want is you
You to stick around
I'll see you everyday
But you have to follow through
You have to follow through
The words you say to me are unlike anything
That's ever been said
And what you do to me is unlike anything
That's ever been
Am I too obvious to preach it?
You're so hypnotic on my heart
So, since you want to be with me
You'll have to follow through
With every word you say
And I, all I really want is you
(For) you to stick around
I'll see you everyday
But you'll have to follow through
With every word you say
An I, all I really want is you (For) you to stick around
I'll see everyday
But you have to follow through
You have to follow through
You're gonna have to follow
Oh, this is the start of something good
Don't you agree?
The Way » Fastball
They made up their minds
And they started packing
They left before the sun came up that day
An exit to eternal summer slacking
But where were they going without ever
Knowing the way?
They drank up the wine
And they got to talking
They now had more important things to say
And when the car broke down they started walking
Where were they going without ever
Knowing the way?
[Chorus:]
Anyone can see the road that they walk on
Is paved in gold
And it's always summer
They'll never get cold
They'll never get hungry
They'll never get old and grey
You can see their shadows wandering off somewhere
They won't make it home
But they really don't care
They wanted the highway
They're happier there today, today
Their children woke up
And they couldn't find them
They left before the sun came up that day
They just drove off and left it all behind 'em
But where were they going without ever
Knowing the way?
[Chorus]
Someday » John Legend
As day goes by
And fade tonight
I still question
Why you left
I wonder how
It didn't work out
And now you're gone
And memories all I have for now
But now it's not over
We'll get older we'll get over
We'll live to see
The day that I hope for
Come back to me
I still believe that
We'll get it right again
We'll comeback to life again
We won't say another goodbye
You'll live forever with me
[Chorus:]
Someday, someday
We'll be together
Someday, someday
We'll be together
I heard someday
Might be today
Mysterious of destinies
They are somehow
And are someway
For all we know
They come tomorrow
For today
My eyes are open
My arms are missed for your embrassed
My hands are here to meand what is over
To feel again to walk on the face
I believe there is more than life
Oh I love you much more than life
And sure
I believe I can change your mind
Revive what is dying inside
[Chorus]
Selasa, 02 September 2008
Minggu, 10 Agustus 2008
Alam dan Secuil Nadi Yang Menjelajahinya
Alam tidak bisa ditaklukan!!!!
kita hanya manusia yang menumpang hidup di alam ini....
beberapa manusia hebat yang dapat dijadikan pegangan serta panutan....
mreka mempunyai motto hidup terbalik dengan manusia lain dijamannya!!
kematian tidak dipercepat dengan naik gunung, dan tidak juga diperlambat dengan tidak naik gunung!!!!
ingatlah...
Tuhan slalu bersama para pemberani!!!
Marco Polo: Pedagang Penjelajah
Lahir 15 September 1254 dan meninggal 9 Januari 1324. Seorang pedagang Venesia, dan penjelajah dunia. Salah satu orang Barat pertama yang melalui Jalur Sutra ke Cina dan mengunjungi Genghis Khan dan cucunya Kublai Khan. Marco Polo menjadi duta bagi Kublai Khan dan pergi ke segala penjuru kekaisaran Mongolia. Ia banyak menuliskan catatan perjalanan dan menceritakannya kepada Kublai Khan. Ketika ada dalam penjara sebagai akibat perang saudara di Eropa, Ia mendiktekan cerita pengalamannya di Cina kepada teman penjaranya. Catatannya kelak akan dijadikan buku The Travels of Marco Polo. Buku ini kelak akan menjadi buku terpenting bagi para penjelajah sesudahnya. Misalnya saja Christopher Columbus yang berusaha pergi mencapai daerah-daerah yang dikunjungi Marco Polo. Perjalanan Marco Polo kelak akan mempengaruhi cartography di Eropa. Banyak peta dibuat berdasarkan peta-peta dan catatan perjalanan yang dibuat Marco Polo.
Lahir 15 September 1254 dan meninggal 9 Januari 1324. Seorang pedagang Venesia, dan penjelajah dunia. Salah satu orang Barat pertama yang melalui Jalur Sutra ke Cina dan mengunjungi Genghis Khan dan cucunya Kublai Khan. Marco Polo menjadi duta bagi Kublai Khan dan pergi ke segala penjuru kekaisaran Mongolia. Ia banyak menuliskan catatan perjalanan dan menceritakannya kepada Kublai Khan. Ketika ada dalam penjara sebagai akibat perang saudara di Eropa, Ia mendiktekan cerita pengalamannya di Cina kepada teman penjaranya. Catatannya kelak akan dijadikan buku The Travels of Marco Polo. Buku ini kelak akan menjadi buku terpenting bagi para penjelajah sesudahnya. Misalnya saja Christopher Columbus yang berusaha pergi mencapai daerah-daerah yang dikunjungi Marco Polo. Perjalanan Marco Polo kelak akan mempengaruhi cartography di Eropa. Banyak peta dibuat berdasarkan peta-peta dan catatan perjalanan yang dibuat Marco Polo.
John Wesley Powell: Penjelajah Sungai
Dikenal sebagai Bapak Arung Jeram dunia. Lahir 24 Maret 1834, di New York. Meninggal 23 September 1902. Seorang tentara,insinyur militer, antropolog, etnologist, curator, lecturer, topographer, geologist, dan explorer bagian Barat Amerika. Terkenal karena membuat ekspedisi menyusuri Green River dan Colorado River sejauh 1500 km, termasuk melalui Grand Canyon pertama kali. Ia sangat tertarik dengan ilmu alam. Di masa mudanya ia melakukan banyak petualangan menyusuri sungai Mississipi, berjalan kaki 4 bulan lamanya melalui Wisconsin. Kemudian, ia menyusuri lagi sungai Ohio, sungai Illinois, sungai Des Moines. Terpilih menjadi anggota Illinois Natural History Society. Dalam ekspedisinya ia menghasilkan banyak foto, tulisan, dan peta perjalanan yang cukup akurat. Menulis buku The Exploration of the Colorado River and its canyons. Ia memperjuangkan preservasi dan conservasi alam.
Dikenal sebagai Bapak Arung Jeram dunia. Lahir 24 Maret 1834, di New York. Meninggal 23 September 1902. Seorang tentara,insinyur militer, antropolog, etnologist, curator, lecturer, topographer, geologist, dan explorer bagian Barat Amerika. Terkenal karena membuat ekspedisi menyusuri Green River dan Colorado River sejauh 1500 km, termasuk melalui Grand Canyon pertama kali. Ia sangat tertarik dengan ilmu alam. Di masa mudanya ia melakukan banyak petualangan menyusuri sungai Mississipi, berjalan kaki 4 bulan lamanya melalui Wisconsin. Kemudian, ia menyusuri lagi sungai Ohio, sungai Illinois, sungai Des Moines. Terpilih menjadi anggota Illinois Natural History Society. Dalam ekspedisinya ia menghasilkan banyak foto, tulisan, dan peta perjalanan yang cukup akurat. Menulis buku The Exploration of the Colorado River and its canyons. Ia memperjuangkan preservasi dan conservasi alam.
George Herbert Leigh Mallory: Because it is there
Lahir 18 Juni 1886. Pendaki berkebangsaan Inggris yang ikut ambil bagian dalam ekspedisi ke Puncak Everest pada awal tahun 1920. Mallory dan rekannya hilang pada pendakian ketiga bulan Juni 1924. Mereka terlihat tidak jauh dari puncak tertinggi. Tubuhnya ditemukan pada tahun 1999.
Ia terkenal selain sebagai pendaki hebat yang memiliki banyak fans, juga karena jawabannya, "because it is there." Atas pertanyaan ,"why do you want to climb Mt. Everest?". Jawabannya menjadi terkenal dalam dunia pendakian gunung. Ia belajar panjat tebing sejak usia muda. 1921 sudah bergabung dengan tim ekspedisi ke Puncak Everest, sambil terus mencari nafkah melalui menulis dan mengajar. Ia pernah mendaki Pillar Rock tanpa bantuan, sebuah jalur yang kemudian dikenal sebagai Mallory's Route, salah satu jalur panjat tebing yang tersulit. Terlibat dalam pendakian Everest pertama kali dan usaha untuk memetakan daerah Everest serta membuka jalur-jalur yang kelak akan menjadi jalur umum pendakian Everest saat ini. Kematiannya diratapi oleh seluruh Inggris dan mereka berdua bersama Irvine dianggap sebagai pahlawan nasional. Sampai sekarang, walau belum terbukti, banyak orang percaya bahwa Mallory telah sampai di Puncak everest. "Have we vanquished an enemy?" His answer: "None but ourselves."
Lahir 18 Juni 1886. Pendaki berkebangsaan Inggris yang ikut ambil bagian dalam ekspedisi ke Puncak Everest pada awal tahun 1920. Mallory dan rekannya hilang pada pendakian ketiga bulan Juni 1924. Mereka terlihat tidak jauh dari puncak tertinggi. Tubuhnya ditemukan pada tahun 1999.
Ia terkenal selain sebagai pendaki hebat yang memiliki banyak fans, juga karena jawabannya, "because it is there." Atas pertanyaan ,"why do you want to climb Mt. Everest?". Jawabannya menjadi terkenal dalam dunia pendakian gunung. Ia belajar panjat tebing sejak usia muda. 1921 sudah bergabung dengan tim ekspedisi ke Puncak Everest, sambil terus mencari nafkah melalui menulis dan mengajar. Ia pernah mendaki Pillar Rock tanpa bantuan, sebuah jalur yang kemudian dikenal sebagai Mallory's Route, salah satu jalur panjat tebing yang tersulit. Terlibat dalam pendakian Everest pertama kali dan usaha untuk memetakan daerah Everest serta membuka jalur-jalur yang kelak akan menjadi jalur umum pendakian Everest saat ini. Kematiannya diratapi oleh seluruh Inggris dan mereka berdua bersama Irvine dianggap sebagai pahlawan nasional. Sampai sekarang, walau belum terbukti, banyak orang percaya bahwa Mallory telah sampai di Puncak everest. "Have we vanquished an enemy?" His answer: "None but ourselves."
Edmund Hillary: The Ascent of Everest
Lahir 20 Juli 1919 dan meninggal 11 Januari 2008. Seorang beekeeper yang sangat tertarik dengan pendakian gunung. Mulai dari gunung-gunung di New Zealand, Alpen, dan akhirnya di Himalaya, dimana ia mendaki sebelas puncak berbeda di atas 20.000 ft. Ketika banyak ekspedisi menuju Puncak Himalaya menemui kegagalan, akhirnya pada tahun 1952, ketika anggota lain terpaksa turun karena lelah di ketinggian, Hillary dan Tenzing Norgay, seorang sherpa asli Nepal berhasil mencapai Puncak Tertinggi dunia (29.028 ft), pada pukul 11.30 pagi tanggal 29 Mei. Ia menjadi terkenal dan diangkat sebagai Ksatria oleh Ratu Elizabeth II. Sesudahnya ia melanjutkan penjelajahan di Antartika, dan semakin memberi perhatian kepada kesejahteraan masyarakat Nepal. Ia mendirikan klinik-klinik kesehatan, rumah sakit dan 17 sekolah. Ketika Nepal menjadi ramai dengan turis dan para pendaki, kelestarian lingkungan dan hutan semakin terancam. Edmund Hillary menjadi prihatin dan membujuk Pemerintah Nepal untuk menjadikan Everest sebagai Taman Nasional. Ia menerbitkan buku-bukunya: The Ascent of Everest, Nothing Venture, Nothing Win pada tahun 1975. Kemudian, From The Ocean to the Sky, hasil perjalanannya menyusuri sungai Gangga dari muara hingga ke sumbernya di Himalaya. Walau kehilangan istri dan anak perempuannya dalam kecelakaan pesawat, ia tetap terlibat dalam isu lingkungan dan kerja bagi kesejahteraan masyarakat Nepal.
Lahir 20 Juli 1919 dan meninggal 11 Januari 2008. Seorang beekeeper yang sangat tertarik dengan pendakian gunung. Mulai dari gunung-gunung di New Zealand, Alpen, dan akhirnya di Himalaya, dimana ia mendaki sebelas puncak berbeda di atas 20.000 ft. Ketika banyak ekspedisi menuju Puncak Himalaya menemui kegagalan, akhirnya pada tahun 1952, ketika anggota lain terpaksa turun karena lelah di ketinggian, Hillary dan Tenzing Norgay, seorang sherpa asli Nepal berhasil mencapai Puncak Tertinggi dunia (29.028 ft), pada pukul 11.30 pagi tanggal 29 Mei. Ia menjadi terkenal dan diangkat sebagai Ksatria oleh Ratu Elizabeth II. Sesudahnya ia melanjutkan penjelajahan di Antartika, dan semakin memberi perhatian kepada kesejahteraan masyarakat Nepal. Ia mendirikan klinik-klinik kesehatan, rumah sakit dan 17 sekolah. Ketika Nepal menjadi ramai dengan turis dan para pendaki, kelestarian lingkungan dan hutan semakin terancam. Edmund Hillary menjadi prihatin dan membujuk Pemerintah Nepal untuk menjadikan Everest sebagai Taman Nasional. Ia menerbitkan buku-bukunya: The Ascent of Everest, Nothing Venture, Nothing Win pada tahun 1975. Kemudian, From The Ocean to the Sky, hasil perjalanannya menyusuri sungai Gangga dari muara hingga ke sumbernya di Himalaya. Walau kehilangan istri dan anak perempuannya dalam kecelakaan pesawat, ia tetap terlibat dalam isu lingkungan dan kerja bagi kesejahteraan masyarakat Nepal.
Soe Hok Gie: Kritis Bersemangat Bebas
Aktifis demonstran, pemikir, penulis yang meninggal di Puncak Gunung Semeru (3676 mdpl) 16 Desember 1969. Ia meninggal pada umur 27 tahun kurang sehari. Ia adalah sosok yang independen, kritis, dan bersemangat bebas. Ia mencintai gunung, dan mencurahkan banyak waktunya untuk menyepi dan mendaki gunung. Sebagai mahasiswa, ia aktif menulis dan mengkritik pemerintahan orde lama. Ketika lulus, ia sempat terlibat dalam politik, namun kemudian memilih untuk tetap independen dan menyalurkan diri kepada hobi-hobinya mendaki gunung dan pergi ke alam. Di alam lah ia merasakan diri sebagai sosok yang bebas, dan independen. Ia menginspirasi banyak orang muda untuk selalu idealis, kritis, dan bersemangat bebas. Buku hariannya kelak akan dijadikan buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Skripsi Sarjana Muda nya juga diterbitkan menjadi Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya Skripsi S1 Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan.
Aktifis demonstran, pemikir, penulis yang meninggal di Puncak Gunung Semeru (3676 mdpl) 16 Desember 1969. Ia meninggal pada umur 27 tahun kurang sehari. Ia adalah sosok yang independen, kritis, dan bersemangat bebas. Ia mencintai gunung, dan mencurahkan banyak waktunya untuk menyepi dan mendaki gunung. Sebagai mahasiswa, ia aktif menulis dan mengkritik pemerintahan orde lama. Ketika lulus, ia sempat terlibat dalam politik, namun kemudian memilih untuk tetap independen dan menyalurkan diri kepada hobi-hobinya mendaki gunung dan pergi ke alam. Di alam lah ia merasakan diri sebagai sosok yang bebas, dan independen. Ia menginspirasi banyak orang muda untuk selalu idealis, kritis, dan bersemangat bebas. Buku hariannya kelak akan dijadikan buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Skripsi Sarjana Muda nya juga diterbitkan menjadi Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya Skripsi S1 Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan.
Christopher McCandless: A Spiritual Journey
Lahir 12 Februari 1968 di California dan meninggal 18 Agustus 1992 di Alaska. Penjelajah yang begitu mendambakan hidup dalam keheningan, pergi menuju Alaska yang masih liar dengan perlengkapan minim, dan lima bulan kemudian mati akibat hal yang masih controversial hingga saat ini: keracunan atau kelaparan.
McCandless memiliki kemauan yang luar biasa kuat, idealis dan memiliki mental serta fisik yang kuat. Pernah menjadi kapten cross -country team. Memperlakukan lari sebagai latihan rohani/spiritual ," running against the forces of darkness.all the evil in the world, all the hatred." Kesuksesan, materi, jabatan dan penghormatan tidak mendapatkan tempat dalam hatinya. Ia sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Jack London, Leo Tolstoy dan Henry David Thoreau, dan bermimpi untuk meninggalkan masyarakat dan sistem untuk hidup dalam keheningan kontemplatif. Menjelajahi Arizona, California, dan South Dakota, sambil bekerja dan bangga hidup dalam kondisi serba berkekurangan, menghindari kenyamanan dan relasi dengan masyarakat. Ia menyusuri sungai Colorado dengan canoe hingga teluk Meksiko. Ia sangat mendambakan pergi ke Alaska dan hidup tenang jauh dari peradaban. Kelak, di Stampede Trail, Alaska itulah ia meninggal terperangkap tidak bisa kembali karena sungai yang deras, dan kemudian mati kelaparan/keracunan . Ia meninggalkan journal spiritualnya yang totalnya mencakup 189 hari. Salah satu tulisan yang ditinggalkannya adalah: I Have Had A Happy Life And Thank The Lord. Goodbye And May God Bless All."
Lahir 12 Februari 1968 di California dan meninggal 18 Agustus 1992 di Alaska. Penjelajah yang begitu mendambakan hidup dalam keheningan, pergi menuju Alaska yang masih liar dengan perlengkapan minim, dan lima bulan kemudian mati akibat hal yang masih controversial hingga saat ini: keracunan atau kelaparan.
McCandless memiliki kemauan yang luar biasa kuat, idealis dan memiliki mental serta fisik yang kuat. Pernah menjadi kapten cross -country team. Memperlakukan lari sebagai latihan rohani/spiritual ," running against the forces of darkness.all the evil in the world, all the hatred." Kesuksesan, materi, jabatan dan penghormatan tidak mendapatkan tempat dalam hatinya. Ia sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Jack London, Leo Tolstoy dan Henry David Thoreau, dan bermimpi untuk meninggalkan masyarakat dan sistem untuk hidup dalam keheningan kontemplatif. Menjelajahi Arizona, California, dan South Dakota, sambil bekerja dan bangga hidup dalam kondisi serba berkekurangan, menghindari kenyamanan dan relasi dengan masyarakat. Ia menyusuri sungai Colorado dengan canoe hingga teluk Meksiko. Ia sangat mendambakan pergi ke Alaska dan hidup tenang jauh dari peradaban. Kelak, di Stampede Trail, Alaska itulah ia meninggal terperangkap tidak bisa kembali karena sungai yang deras, dan kemudian mati kelaparan/keracunan . Ia meninggalkan journal spiritualnya yang totalnya mencakup 189 hari. Salah satu tulisan yang ditinggalkannya adalah: I Have Had A Happy Life And Thank The Lord. Goodbye And May God Bless All."
Reinhold Messner: The Greatest Climber of All Time
Lahir 17 September 1944. Pendaki gunung dan penjelajah dari Italy. Dikenal sebagai pendaki terbesar sepanjang masa. Ia tercatat sebagai pendaki solo ke Puncak Everest tanpa oksigen dan pendaki pertama yang mendaki 14 puncak tertinggi di atas 8000 meter mdpl. Sudah mulai mendaki gunung sejak usia 5 tahun. Umur 20 an sudah termasuk diantara para pendaki hebat di Eropa. Pendukung gaya pendakian alpine style di Himalaya (perlengkapan minimal dan bantuan luar yang minimal juga). Ia juga tercatat untuk rekor pendakian cepat di Eiger North Wall dan juga Everest. Ia melakukan hal mustahil yang akan mengubah pandangan dunia pendakian, yakni dengan mendaki solo dan tanpa oksigen. Selain pendakian, ia juga menjelajahi antartica dengan ski. Ia menulis banyak buku mengenai pengalamannya. The Dark Glow of the Mountains merupakan film yang bercerita tentang dirinya. Ia terlibat dalam bisnis berkaitan dengan keahliannya dalam pendakian gunung. 1999-2004 ia masuk menjadi anggota Parlemen Eropa dari Green Party Italia. 2004 ia menjelajah Gurun Gobi sejauh 2000 km. Saat ini ia fokus mengurus Messner Mountain Museum yang ia dirikan.
The fourteen 8,000+ peaks
1970: Nanga Parbat (8125 m) 1972: Manaslu (8156 m) 1975: Gasherbrum I (Hidden Peak) (8068 m) 1977: Dhaulagiri (8167 m) 1978: Mount Everest (8848 m) (First ascent without supplementary oxygen), Nanga Parbat (8125 m) (First solo ascent of an 8000er) 1979: K2 (8611 m) 1980: Mount Everest (8848 m) (First person to ascend alone and without supplementary oxygen - during the monsoon) 1981: Shisha Pangma (8012 m) 1982: Kanchenjunga (8598 m), Gasherbrum II (8035 m), Broad Peak (8048 m), Cho Oyu (8201 m - summit attempt during winter failed) 1983: Cho Oyu (8201 m) 1984: Gasherbrum I (8068 m) and Gasherbrum II (8035 m) at one time without returning to basecamp 1985: Annapurna (8091 m), Dhaulagiri (8167 m) 1986: Makalu (8485 m), Lhotse (8516 m)
Lahir 17 September 1944. Pendaki gunung dan penjelajah dari Italy. Dikenal sebagai pendaki terbesar sepanjang masa. Ia tercatat sebagai pendaki solo ke Puncak Everest tanpa oksigen dan pendaki pertama yang mendaki 14 puncak tertinggi di atas 8000 meter mdpl. Sudah mulai mendaki gunung sejak usia 5 tahun. Umur 20 an sudah termasuk diantara para pendaki hebat di Eropa. Pendukung gaya pendakian alpine style di Himalaya (perlengkapan minimal dan bantuan luar yang minimal juga). Ia juga tercatat untuk rekor pendakian cepat di Eiger North Wall dan juga Everest. Ia melakukan hal mustahil yang akan mengubah pandangan dunia pendakian, yakni dengan mendaki solo dan tanpa oksigen. Selain pendakian, ia juga menjelajahi antartica dengan ski. Ia menulis banyak buku mengenai pengalamannya. The Dark Glow of the Mountains merupakan film yang bercerita tentang dirinya. Ia terlibat dalam bisnis berkaitan dengan keahliannya dalam pendakian gunung. 1999-2004 ia masuk menjadi anggota Parlemen Eropa dari Green Party Italia. 2004 ia menjelajah Gurun Gobi sejauh 2000 km. Saat ini ia fokus mengurus Messner Mountain Museum yang ia dirikan.
The fourteen 8,000+ peaks
1970: Nanga Parbat (8125 m) 1972: Manaslu (8156 m) 1975: Gasherbrum I (Hidden Peak) (8068 m) 1977: Dhaulagiri (8167 m) 1978: Mount Everest (8848 m) (First ascent without supplementary oxygen), Nanga Parbat (8125 m) (First solo ascent of an 8000er) 1979: K2 (8611 m) 1980: Mount Everest (8848 m) (First person to ascend alone and without supplementary oxygen - during the monsoon) 1981: Shisha Pangma (8012 m) 1982: Kanchenjunga (8598 m), Gasherbrum II (8035 m), Broad Peak (8048 m), Cho Oyu (8201 m - summit attempt during winter failed) 1983: Cho Oyu (8201 m) 1984: Gasherbrum I (8068 m) and Gasherbrum II (8035 m) at one time without returning to basecamp 1985: Annapurna (8091 m), Dhaulagiri (8167 m) 1986: Makalu (8485 m), Lhotse (8516 m)
Simon Jackson: The Power of One
Pendiri Spirit Bear Youth Coalition. Salah satu gerakan lingkungan remaja terbesar di dunia dan yang pertama terlibat dalam isu beruang langka di Amerika Utara (Spirit Bear). Ia percaya dengan kekuatan kesatuan (The Power of One). Pertama kali berusaha berjuang untuk lingkungan ketika ia berumur 13 tahun; dan kemudian pada umur 18 tahun ia berperan serta dalam membuat kesepakatan berkaitan dengan hutan dengan perusahaan penebangan kayu. Kesepakatan itu berakibat pada perlindungan hutan bagi spirit bear dan juga hutan-hutan lindung yang lain; dan karenanya menjadi perlindungan hutan terbesar dalam sejarah Amerika Utara. Hingga sekarang, Jackson tetap menjadi Koordinator Sukarelawan dan Pembicara bagi The Spirit Bear Youth Coalition.
Pendiri Spirit Bear Youth Coalition. Salah satu gerakan lingkungan remaja terbesar di dunia dan yang pertama terlibat dalam isu beruang langka di Amerika Utara (Spirit Bear). Ia percaya dengan kekuatan kesatuan (The Power of One). Pertama kali berusaha berjuang untuk lingkungan ketika ia berumur 13 tahun; dan kemudian pada umur 18 tahun ia berperan serta dalam membuat kesepakatan berkaitan dengan hutan dengan perusahaan penebangan kayu. Kesepakatan itu berakibat pada perlindungan hutan bagi spirit bear dan juga hutan-hutan lindung yang lain; dan karenanya menjadi perlindungan hutan terbesar dalam sejarah Amerika Utara. Hingga sekarang, Jackson tetap menjadi Koordinator Sukarelawan dan Pembicara bagi The Spirit Bear Youth Coalition.
Albert Arnold Gore Jr.: Penjelajah yang berbicara mengenai Perubahan Iklim
Lahir 31 Maret 1948 di Washington D.C. Politikus Amerika Serikat. Pernah menjabat Wakil Presiden ke-45, pada masa Bill Clinton. Pernah mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat, namun akhirnya kalah dari George W. Bush. Gore menjadi terkenal karena gencar berbicara mengenai masalah perubahan iklim. Pada 2006 Ia membuat film dokumenter An Inconvenient Truth mengenai pemanasan global yang meraih penghargaan Academy Award. Ia juga dianugerahi Nobel Perdamaian bersama dengan Intergovernmental Panel on Climate Change "untuk usaha mereka dalam membangun dan menyebarluaskan pengetahuan mengenai perubahan iklim yang disebabkan manusia serta dalam merintis langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan perubahan tersebut.
Erin Brokovich: Pejuang bagi mereka yang tidak bisa bersuara
Lahir 22 Juni 1960. Terkenal sebagai environmentalist semenjak mengangkat kasus dan menang terhadap Perusahaan Gas dan Listrik Pasifik (PG & E) yang bernilai 28 milyar dolar, pada tahun 1993. PG & E terbukti bersalah dan harus mengganti rugi sebesar 333 juta dollar terhadap masyarakat karena menutupi kebocoran pipa gas, yang berakibat pada tercemarnya air minum karena Chromium VI yang beracun. Dalam hidupnya, ia terkenal sebagai orang biasa yang berusaha mencari tahu akan hal-hal yang mengganggu hidupnya, berusaha mengatasinya walau ada hambatan dan ancaman. Kini, ia memfokuskan hidupnya untuk membantu orang, memberikan konsultasi untuk memberdayakan orang, dan membantu orang-orang dalam kesulitan untuk bertahan dan membuat perbedaan dalam hidup mereka.
Lahir 22 Juni 1960. Terkenal sebagai environmentalist semenjak mengangkat kasus dan menang terhadap Perusahaan Gas dan Listrik Pasifik (PG & E) yang bernilai 28 milyar dolar, pada tahun 1993. PG & E terbukti bersalah dan harus mengganti rugi sebesar 333 juta dollar terhadap masyarakat karena menutupi kebocoran pipa gas, yang berakibat pada tercemarnya air minum karena Chromium VI yang beracun. Dalam hidupnya, ia terkenal sebagai orang biasa yang berusaha mencari tahu akan hal-hal yang mengganggu hidupnya, berusaha mengatasinya walau ada hambatan dan ancaman. Kini, ia memfokuskan hidupnya untuk membantu orang, memberikan konsultasi untuk memberdayakan orang, dan membantu orang-orang dalam kesulitan untuk bertahan dan membuat perbedaan dalam hidup mereka.
Kamis, 31 Juli 2008
Me and My Damn job..
ni cuman sbagian kcil dri bagian paling kecil di hidup gw yg maha luasnya...smua yg ada di dunia nyata, tetapi slalu trlihat maya buat gw...
dunia milik gw, lo , lo, dan kalian smua punya dunia lain yg ga bisa saling ganggu, saling rampas, saling gembok, saling gerogotin, saling jambak, apalagi saling mngencingi...bisa bau pesing rumah gw..hehe
knapa gw klaim dunia ini milik gw???krna sejak sd, gw diajarin, gw dicekokin, gw dsuruh telen mentah2, telen bulet2 apa2 aja yg namanya praturan....hukum....
dan yg paling buat yakin dunia ini milik gw, adalah isi dari pasal 33 ayat 3 UUD45 yg brbunyi "BUMI AIR DAN KEKAYAAN ALAM YG TRKANDUNG DIDALAMNYA DIKUASAI GW, DAN DIPERGUNAKAN SEBAIK2NYA UNTUK KMAKMURAN SEMUA NYA"
tuuuh...kurang baik apa gw...udah bumi ini punya gw...gw pun skarang jadi GEOLOGIST yg krjanya nyari hajat hidup orang byk mncari sumber daya alam segala yang ada di bawah tanah..
buat kperluan hidup gw, lo, kluarga gw, kluarga lo...smua atas dasar suka sama suka...
kluar masuk hutan, naik turun gunung, jungkir balik di rig, proses data pake software2 aneh, sampai jadi gambar 2D atau 3D demi klancaran interpretasi atau dskripsi tim berikutnya...
fiuuuuhhh....yah kalo dbilang berat, ya berat..dbilang enteng ya enteng...jidat lo enteng!!!!
jgn samain gw sm geologist atau tim explorasi lain...gw tuh survey pndahuluan bgt, wilayah jajahan gw tu umumnya pgunungan, hutan2 perawan yg masih byk godaan...kalo di rig sih smua bisa asal dtraining...kalo d unit gw blum tengtu..slain training, kmampuan fisik jg harus ada..kalo ga mah bisa gw tinggalin dhutan sndirian atau ky tentara gam di aceh yg gw paksa jalan kaki semaleman krna nyasar...smp pingsan2...
gw ga tau harus ngeluh atau apa...pngennya gw siih gw ga ngeluh tapi field alllowance gw ditambah hehe....
satu quote yg gw seneng bgt dngernya "MY LIFE IS MY ADVENTURES"lo bilang hutan belantara, bagi gw ini jalan raya...lo bilang ini krjaan nekat, bagi gw emang nekat....hehe
trahir tapi ga kalah pnting...slalu jadikan tman misi anda sbagai saudara yg pertama akan brguna bagi anda!!!emang lo mau minta bantuan siapa di hutan pedalaman itu?monyett???
wkkakakakkk...
puass tapi ga cukup puass...
budi abit
lelaki tulen dengan rasa apel segar
Fact Sheet 101-02
“Hot Water” in Lassen Volcanic National Park— Fumaroles, Steaming Ground, and Boiling Mudpots
Hydrothermal (hot water) features at Lassen Volcanic National Park fascinate visitors to this region of northeastern California. Boiling mudpots, steaming ground, roaring fumaroles, and sulfurous gases are linked to active volcanism and are all reminders of the ongoing potential for eruptions in the Lassen area. Nowhere else in the Cascade Range of volcanoes can such an array of hydrothermal features be seen. Recent work by scientists with the U.S. Geological Survey (USGS), in cooperation with the National Park Service, is shedding new light on the inner workings of the Lassen hydrothermal system.
The remarkable hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park include roaring fumaroles (steam and volcanic-gas vents), thumping mudpots, boiling pools, and steaming ground. These features are related to active volcanism and are indications of the ongoing potential for further eruptions from the Lassen “volcanic center.”
The hottest and most vigorous hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park are at Bumpass Hell, which marks the principal area of upfl ow and steam discharge from the Lassen hydrothermal system. A prominent steam plume marks the site of Big Boiler, the largest fumarole (steam and volcanic-gas vent) in the park. The temperature of the high-velocity steam jetting from it has been measured as high as 322°F (161°C). Most of the hydrothermal features in the park contain mixtures of condensed steam and near-surface ground water and have temperatures that are near boiling. The steam-heated waters of the features are typically acidic and, even if cool enough, are not safe for bathing.
The vigor of Lassen’s hydrothermal features, such as this mudpot, varies seasonally. In spring, when cool ground water from snowmelt is abundant, fumaroles and pools have lower temperatures, and the mud in mudpots is more fluid.
The Lassen region is at the south end of the Cascade chain of volcanoes and at the west edge of the Basin and Range Province. The volcanoes of the Cascade Range are created by rising molten rock (magma). This magma is generated as the oceanic Juan de Fuca Plate, one of the tectonic plates making up the Earth’s outer shell, plunges (is “subducted”) beneath the continental North American Plate. The boundary between these plates, called the Cascadia Subduction Zone, dips eastward beneath the Pacific Northwest at an offshore trench. The geology of the Lassen region is also influenced by horizontal extension (stretching) of the Earth’s crust in the Basin and Range Province, just to the east.
Nearly all of the volcanic rocks in the Lassen region were erupted within the past 3 million years. Volcanic activity at the Lassen volcanic center began with the formation of the Brokeoff stratovolcano about 600,000 years ago. More recent activity created Lassen Peak, a volcanic dome emplaced about 27,000 years ago; Chaos Crags, a dome complex formed about 1,100 years ago; and Cinder Cone, which erupted about 350 years ago. The latest eruptions in the area occurred during 1914–17 at Lassen Peak.
Hydrothermal Features
The areas of hydrothermal activity in Lassen Volcanic National Park include Bumpass Hell, Little Hot Springs Valley, Pilot Pinnacle, Sulphur Works, Devils Kitchen, Boiling Springs Lake, and Terminal Geyser, which is not a true geyser but the result of a cold stream flowing over a steam vent. Related features also occur south of the park in Mill Canyon at Morgan and Growler Hot Springs.
THE LASSEN HYDROTHERMAL SYSTEM
Water from rain and snow (meteoric water) that falls on the highlands of Lassen Volcanic National Park feeds the Lassen hydrothermal system. Once deep underground, the water is heated by a body of hot or molten rock beneath Lassen Peak. The deeper part of the system, where hot water saturates the rock, is called the liquid-dominated zone. At shallower depths, lower pressure allows rising hot water to boil. The subsurface area in which steam and gas prevail in open fractures is called the vapor-dominated zone. Although most of the steam condenses near the surface, some reaches the surface through conduits to form fumaroles (steam and volcanic-gas vents), such as those at Bumpass Hell. Additionally, beneath the surface, gasdepleted hot water flows away from the liquid-dominated zone and reaches the surface south of the Park to form hot springs, such as Morgan Hot Springs (inset photo).
All the features in the park are driven by steam generated by boiling of an underground reservoir of hot water. The hottest and most vigorous features are at Bumpass Hell, which marks the principal area of upflow and steam discharge from the Lassen hydrothermal system. The temperature of high-velocity steam jetting from Big Boiler, the largest fumarole in the park, has been measured as high as 322°F (161°C), making it one of the hottest hydrothermal fumaroles in the world. Most of the hydro-thermal features contain mixtures of condensed steam and near-surface ground water and have temperatures that are near the boiling point of water at their respective elevations. The steam-heated waters are typically acidic and are not safe, even for bathing, except at Drakesbad Guest Ranch.
HYDROTHERMAL AREAS OF THE LASSEN VOLCANIC NATIONAL PARK REGION
The vigor of Lassen’s hydrothermal features varies both seasonally and from year to year. In spring, when cool ground water from snowmelt is abundant, the fumaroles and pools have lower temperatures, and the mud in mudpots is more fluid. In late summer and in drought years, the features become drier and hotter because there is less mixing with shallow, cool ground water. On a longer time scale, hydrothermal features may shift position, die out, or evolve into different types of features. For example, an area of steaming ground in upper Sulphur Works collapsed in the early 1980’s to form a huge, boiling mudpot. To protect visitors and also to understand the origin and evolution of such features, National Park Service (NPS) personnel and scientists with the U.S. Geological Survey (USGS) continuously monitor the physical and chemical characteristics of surface hydrothermal activity in Lassen Volcanic National Park.
The Origin of the Lassen Hydrothermal System
Steam vents and hot springs are surface expressions of hydrothermal systems, in which cold surface water percolates deep into the ground, where it is warmed by the slow release of thermal energy from a heat source. The Lassen volcanic center is host to such a system because it has the three required elements—abundant ground water, permeable rock, and a heat source at depth.
BROKEOFF MOUNTAIN AND HYDROTHERMAL ALTERATION
Volcanic activity at the Lassen volcanic center began with the formation of “Brokeoff” stratovolcano (also called Mount Tehama) about 600,000 years ago. A drive through the exposed interior of the old Brokeoff Volcano, along Highway 89 in Lassen Volcanic National Park, provides dramatic views (left) of yellowbrown altered rocks, evidence that a hydrothermal system has been active throughout the volcano. Hydrothermal alteration occurs when acidic hot water chemically changes minerals in rocks. The end product of such alteration in volcanic rocks is a white material rich in kaolinite clay and silica; this material is abundant at Bumpass Hell (right). The alteration process weakens rocks, making them more susceptible to erosion. Over time, a substantial part of Brokeoff Volcano was removed by erosion, leaving remnants that include today’s Brokeoff Mountain, Mount Diller, and Mount Conard. The thermal areas of Sulphur Works and Little Hot Springs Valley are within the depression left by this erosion. The focus of hydrothermal activity and alteration shifts with time as the underground plumbing changes and pathways of fluid flow are sealed by mineral deposition or fractured by earthquakes.
The water that supplies the Lassen hydrothermal system comes from rain and snow that falls on the highlands of Lassen Volcanic National Park. This water enters the ground through permeable rock and along favorable pathways, such as fractures and faults in rock or boundaries between volcanic flows. Once deep underground, the water is heated. The heat source is a body of magma or a body of solid but still very hot rock related to recent volcanism. This heat source is probably located at a depth of 5 to 6 miles (8–10 km) beneath Lassen Peak.
When water penetrates the hot rock surrounding the heat source, it is heated by conduction. Hydrochloric acid, sulfurous gases, and other volatiles emitted by the body of magma or hot rock dissolve in the water as it is heated. Because it is less dense than cold water, the heated water rises by convection. As the water rises, acids react with surrounding rock, enriching the water in dissolved silica (SiO2) and metals. The chemically evolving hot water rises to a depth of about half a mile to a mile (1-2 km) below the surface, where it saturates permeable rock and accumulates in fractures beneath the thermal features in Lassen Volcanic National Park. This reservoir of hot water in the deeper part of the hydrothermal system is called the liquid-dominated zone. Using analyses of the chemical composition of gases from the highest-temperature fumaroles in the park, USGS scientists calculate that the temperature of this part of the Lassen hydrothermal system is 455 to 464°F (235–240°C).When rising hot water reaches a depth of about half a mile (1 km), where the pressure of overlying fluid (hydrostatic pressure) has decreased to about 30 times atmospheric pressure, boiling occurs. Bubbles of steam rise through the water and migrate to the surface, carrying most of the gases that were dissolved in the water (carbon dioxide, hydrogen sulfide, hydrogen, nitrogen, and helium). The subsurface zone in which steam and gas prevail in open fractures is called the vapor-dominated zone.
In active hydrothermal areas, hot water enriched in dissolved metals and other chemicals evaporates. This leaves behind colorful sulfate minerals like the yellow copiapite (hydrous iron sulfate) and black or brassy pyrite (iron sulfi de or fool’s gold) seen here at Devils Kitchen.
Steam from the Lassen hydrothermal system reaches the surface through conduits to form high-temperature fumaroles. It may also condense and heat ground water near the surface. This condensed steam and heated water may boil at the water table, creating areas of steaming ground or surface features such as boiling mudpots and sizzling “frying pans” (shallow, vigorously boiling pools of clear water). Hydrogen sulfide gas (the gas that makes rotten eggs smell) is oxidized in this near-surface, oxygen-rich environment to form elemental sulfur and sulfuric acid, producing waters that are acidic (low pH) and have a high sulfate concentration. Waters rich in bicarbonate (HCO-3) occur at the margins of steam-heated areas, where steam and carbon dioxide (CO2) from the underlying vapor-dominated zone are condensed into poorly oxygenated ground water and emerge as warm springs that deposit travertine (calcium carbonate).
As steam rises to feed the higher elevation thermal features in Lassen Volcanic National Park, gas-depleted hot water flows laterally from the underground reservoir along permeable pathways and reaches the surface south of the park at lower elevations (about 5,000 feet or 1,500 m). The gas-depleted, high-chloride, neutral-pH waters of Growler and Morgan Hot Springs, along Mill Creek, are fed by such lateral outflow from the principal liquid plume that boils beneath the south flank of Lassen Peak. Measured temperatures of these hot springs range from 126 to 207°F (52-97°C). The boiling point of water at the elevations of these springs is about 203°F (95°C). Growler Hot Spring has the highest temperature and the highest chloride content of these features. High-chloride hot water has also been found at depth beneath Terminal Geyser, inside the park. Additional outflow of water derived from the Lassen hydrothermal system, much diluted by mixing with cold ground water, occurs at Domingo Springs and by seepage into several streams that drain the Lassen region toward the south.
LIFE IN THE HOT SPRINGS
Algal and bacterial mats shown below
Archael ("thermophilic bacteria") shown below
The hot, acid hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park are not as lifeless as they might appear. Colorful algal and bacterial mats (top) are prominent in the cooler parts of the hot springs and outfl ow channels. Below the surface and deeper in the hydrothermal system, where it is dark and conditions are more extreme, live single-celled microorganisms of types first discovered in hot springs in Yellowstone National Park in the 1960’s. Called “thermophilic [heat-loving] bacteria,” these organisms are not true bacteria but belong to a newly discovered domain of life, the Archaea (example at left, magnified about 20,000 times). Species of Archaea have now been found in many environments previously thought to be sterile, such as acid hot springs, and can survive at temperatures as high as 175°F (80°C). Archaea derive energy by metabolizing sulfur compounds or methane and thus are not dependent on sunlight or other forms of life for food. Although scientific study of these organisms has only begun, an enzyme extracted from Archaea from Yellowstone has already spawned an industry worth $300 million dollars a year. Studies also suggest that life on Earth may have sprung from microbes similar to modern Archaea that were born in undersea hot springs at least 3.5 billion years ago. Similar environments may have been a cradle for life on other planetary bodies, such as Mars and Jupiter’s moon Europa.
The steam features within Lassen Volcanic National Park are directly related to the hot springs and thermal waters that discharge outside of the south park boundary. Both the steam and the high-chloride water are supplied by the same high-temperature fluid plume that ascends and boils within the park. This plume is part of a hydrothermal circulation system that has a single heat source. Evaluation of these hydrologic connections by USGS scientists indicates that geothermal development within the Lassen Known Geothermal Resource Area, south of the park, would affect the hydrothermal features within the park. To help ensure that these remarkable features can continue to be enjoyed, the U.S. Forest Service has established a buffer zone south of the park, in Lassen National Forest, where no geothermal energy production should take place.
The work of USGS scientists investigating the Lassen hydrothermal system, in cooperation with the NPS, is helping to shed new light on volcano hazards in the region of Lassen Volcanic National Park. The work of these scientists is only part of the USGS Volcano Hazards Program’s ongoing efforts to protect people’s lives and property in all of the volcanic regions of the United States, including Alaska, Hawaii, California, Wyoming, and the Pacific Northwest.
By Michael A. Clynne, Cathy J. Janik, and L.J.P. Muffler
Edited by Peter H. Stauffer and James W. Hendley IIGraphic design by Sara Boore and Susan Mayfield; Web layout by Carolyn DonlinBanner design by Bobbie Myers
For questions about the content of this report, contact Michael Clynne
COOPERATING ORGANIZATIONSLassen Park FoundationNational Park ServiceU.S. Forest Service
For more information contact:Lassen Volcanic National ParkP.O. Box 100, Mineral, CA 96063(503) 595-4444orUSGS Volcano Hazards Program
“Hot Water” in Lassen Volcanic National Park— Fumaroles, Steaming Ground, and Boiling Mudpots
Hydrothermal (hot water) features at Lassen Volcanic National Park fascinate visitors to this region of northeastern California. Boiling mudpots, steaming ground, roaring fumaroles, and sulfurous gases are linked to active volcanism and are all reminders of the ongoing potential for eruptions in the Lassen area. Nowhere else in the Cascade Range of volcanoes can such an array of hydrothermal features be seen. Recent work by scientists with the U.S. Geological Survey (USGS), in cooperation with the National Park Service, is shedding new light on the inner workings of the Lassen hydrothermal system.
The remarkable hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park include roaring fumaroles (steam and volcanic-gas vents), thumping mudpots, boiling pools, and steaming ground. These features are related to active volcanism and are indications of the ongoing potential for further eruptions from the Lassen “volcanic center.”
The hottest and most vigorous hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park are at Bumpass Hell, which marks the principal area of upfl ow and steam discharge from the Lassen hydrothermal system. A prominent steam plume marks the site of Big Boiler, the largest fumarole (steam and volcanic-gas vent) in the park. The temperature of the high-velocity steam jetting from it has been measured as high as 322°F (161°C). Most of the hydrothermal features in the park contain mixtures of condensed steam and near-surface ground water and have temperatures that are near boiling. The steam-heated waters of the features are typically acidic and, even if cool enough, are not safe for bathing.
The vigor of Lassen’s hydrothermal features, such as this mudpot, varies seasonally. In spring, when cool ground water from snowmelt is abundant, fumaroles and pools have lower temperatures, and the mud in mudpots is more fluid.
The Lassen region is at the south end of the Cascade chain of volcanoes and at the west edge of the Basin and Range Province. The volcanoes of the Cascade Range are created by rising molten rock (magma). This magma is generated as the oceanic Juan de Fuca Plate, one of the tectonic plates making up the Earth’s outer shell, plunges (is “subducted”) beneath the continental North American Plate. The boundary between these plates, called the Cascadia Subduction Zone, dips eastward beneath the Pacific Northwest at an offshore trench. The geology of the Lassen region is also influenced by horizontal extension (stretching) of the Earth’s crust in the Basin and Range Province, just to the east.
Nearly all of the volcanic rocks in the Lassen region were erupted within the past 3 million years. Volcanic activity at the Lassen volcanic center began with the formation of the Brokeoff stratovolcano about 600,000 years ago. More recent activity created Lassen Peak, a volcanic dome emplaced about 27,000 years ago; Chaos Crags, a dome complex formed about 1,100 years ago; and Cinder Cone, which erupted about 350 years ago. The latest eruptions in the area occurred during 1914–17 at Lassen Peak.
Hydrothermal Features
The areas of hydrothermal activity in Lassen Volcanic National Park include Bumpass Hell, Little Hot Springs Valley, Pilot Pinnacle, Sulphur Works, Devils Kitchen, Boiling Springs Lake, and Terminal Geyser, which is not a true geyser but the result of a cold stream flowing over a steam vent. Related features also occur south of the park in Mill Canyon at Morgan and Growler Hot Springs.
THE LASSEN HYDROTHERMAL SYSTEM
Water from rain and snow (meteoric water) that falls on the highlands of Lassen Volcanic National Park feeds the Lassen hydrothermal system. Once deep underground, the water is heated by a body of hot or molten rock beneath Lassen Peak. The deeper part of the system, where hot water saturates the rock, is called the liquid-dominated zone. At shallower depths, lower pressure allows rising hot water to boil. The subsurface area in which steam and gas prevail in open fractures is called the vapor-dominated zone. Although most of the steam condenses near the surface, some reaches the surface through conduits to form fumaroles (steam and volcanic-gas vents), such as those at Bumpass Hell. Additionally, beneath the surface, gasdepleted hot water flows away from the liquid-dominated zone and reaches the surface south of the Park to form hot springs, such as Morgan Hot Springs (inset photo).
All the features in the park are driven by steam generated by boiling of an underground reservoir of hot water. The hottest and most vigorous features are at Bumpass Hell, which marks the principal area of upflow and steam discharge from the Lassen hydrothermal system. The temperature of high-velocity steam jetting from Big Boiler, the largest fumarole in the park, has been measured as high as 322°F (161°C), making it one of the hottest hydrothermal fumaroles in the world. Most of the hydro-thermal features contain mixtures of condensed steam and near-surface ground water and have temperatures that are near the boiling point of water at their respective elevations. The steam-heated waters are typically acidic and are not safe, even for bathing, except at Drakesbad Guest Ranch.
HYDROTHERMAL AREAS OF THE LASSEN VOLCANIC NATIONAL PARK REGION
The vigor of Lassen’s hydrothermal features varies both seasonally and from year to year. In spring, when cool ground water from snowmelt is abundant, the fumaroles and pools have lower temperatures, and the mud in mudpots is more fluid. In late summer and in drought years, the features become drier and hotter because there is less mixing with shallow, cool ground water. On a longer time scale, hydrothermal features may shift position, die out, or evolve into different types of features. For example, an area of steaming ground in upper Sulphur Works collapsed in the early 1980’s to form a huge, boiling mudpot. To protect visitors and also to understand the origin and evolution of such features, National Park Service (NPS) personnel and scientists with the U.S. Geological Survey (USGS) continuously monitor the physical and chemical characteristics of surface hydrothermal activity in Lassen Volcanic National Park.
The Origin of the Lassen Hydrothermal System
Steam vents and hot springs are surface expressions of hydrothermal systems, in which cold surface water percolates deep into the ground, where it is warmed by the slow release of thermal energy from a heat source. The Lassen volcanic center is host to such a system because it has the three required elements—abundant ground water, permeable rock, and a heat source at depth.
BROKEOFF MOUNTAIN AND HYDROTHERMAL ALTERATION
Volcanic activity at the Lassen volcanic center began with the formation of “Brokeoff” stratovolcano (also called Mount Tehama) about 600,000 years ago. A drive through the exposed interior of the old Brokeoff Volcano, along Highway 89 in Lassen Volcanic National Park, provides dramatic views (left) of yellowbrown altered rocks, evidence that a hydrothermal system has been active throughout the volcano. Hydrothermal alteration occurs when acidic hot water chemically changes minerals in rocks. The end product of such alteration in volcanic rocks is a white material rich in kaolinite clay and silica; this material is abundant at Bumpass Hell (right). The alteration process weakens rocks, making them more susceptible to erosion. Over time, a substantial part of Brokeoff Volcano was removed by erosion, leaving remnants that include today’s Brokeoff Mountain, Mount Diller, and Mount Conard. The thermal areas of Sulphur Works and Little Hot Springs Valley are within the depression left by this erosion. The focus of hydrothermal activity and alteration shifts with time as the underground plumbing changes and pathways of fluid flow are sealed by mineral deposition or fractured by earthquakes.
The water that supplies the Lassen hydrothermal system comes from rain and snow that falls on the highlands of Lassen Volcanic National Park. This water enters the ground through permeable rock and along favorable pathways, such as fractures and faults in rock or boundaries between volcanic flows. Once deep underground, the water is heated. The heat source is a body of magma or a body of solid but still very hot rock related to recent volcanism. This heat source is probably located at a depth of 5 to 6 miles (8–10 km) beneath Lassen Peak.
When water penetrates the hot rock surrounding the heat source, it is heated by conduction. Hydrochloric acid, sulfurous gases, and other volatiles emitted by the body of magma or hot rock dissolve in the water as it is heated. Because it is less dense than cold water, the heated water rises by convection. As the water rises, acids react with surrounding rock, enriching the water in dissolved silica (SiO2) and metals. The chemically evolving hot water rises to a depth of about half a mile to a mile (1-2 km) below the surface, where it saturates permeable rock and accumulates in fractures beneath the thermal features in Lassen Volcanic National Park. This reservoir of hot water in the deeper part of the hydrothermal system is called the liquid-dominated zone. Using analyses of the chemical composition of gases from the highest-temperature fumaroles in the park, USGS scientists calculate that the temperature of this part of the Lassen hydrothermal system is 455 to 464°F (235–240°C).When rising hot water reaches a depth of about half a mile (1 km), where the pressure of overlying fluid (hydrostatic pressure) has decreased to about 30 times atmospheric pressure, boiling occurs. Bubbles of steam rise through the water and migrate to the surface, carrying most of the gases that were dissolved in the water (carbon dioxide, hydrogen sulfide, hydrogen, nitrogen, and helium). The subsurface zone in which steam and gas prevail in open fractures is called the vapor-dominated zone.
In active hydrothermal areas, hot water enriched in dissolved metals and other chemicals evaporates. This leaves behind colorful sulfate minerals like the yellow copiapite (hydrous iron sulfate) and black or brassy pyrite (iron sulfi de or fool’s gold) seen here at Devils Kitchen.
Steam from the Lassen hydrothermal system reaches the surface through conduits to form high-temperature fumaroles. It may also condense and heat ground water near the surface. This condensed steam and heated water may boil at the water table, creating areas of steaming ground or surface features such as boiling mudpots and sizzling “frying pans” (shallow, vigorously boiling pools of clear water). Hydrogen sulfide gas (the gas that makes rotten eggs smell) is oxidized in this near-surface, oxygen-rich environment to form elemental sulfur and sulfuric acid, producing waters that are acidic (low pH) and have a high sulfate concentration. Waters rich in bicarbonate (HCO-3) occur at the margins of steam-heated areas, where steam and carbon dioxide (CO2) from the underlying vapor-dominated zone are condensed into poorly oxygenated ground water and emerge as warm springs that deposit travertine (calcium carbonate).
As steam rises to feed the higher elevation thermal features in Lassen Volcanic National Park, gas-depleted hot water flows laterally from the underground reservoir along permeable pathways and reaches the surface south of the park at lower elevations (about 5,000 feet or 1,500 m). The gas-depleted, high-chloride, neutral-pH waters of Growler and Morgan Hot Springs, along Mill Creek, are fed by such lateral outflow from the principal liquid plume that boils beneath the south flank of Lassen Peak. Measured temperatures of these hot springs range from 126 to 207°F (52-97°C). The boiling point of water at the elevations of these springs is about 203°F (95°C). Growler Hot Spring has the highest temperature and the highest chloride content of these features. High-chloride hot water has also been found at depth beneath Terminal Geyser, inside the park. Additional outflow of water derived from the Lassen hydrothermal system, much diluted by mixing with cold ground water, occurs at Domingo Springs and by seepage into several streams that drain the Lassen region toward the south.
LIFE IN THE HOT SPRINGS
Algal and bacterial mats shown below
Archael ("thermophilic bacteria") shown below
The hot, acid hydrothermal features in Lassen Volcanic National Park are not as lifeless as they might appear. Colorful algal and bacterial mats (top) are prominent in the cooler parts of the hot springs and outfl ow channels. Below the surface and deeper in the hydrothermal system, where it is dark and conditions are more extreme, live single-celled microorganisms of types first discovered in hot springs in Yellowstone National Park in the 1960’s. Called “thermophilic [heat-loving] bacteria,” these organisms are not true bacteria but belong to a newly discovered domain of life, the Archaea (example at left, magnified about 20,000 times). Species of Archaea have now been found in many environments previously thought to be sterile, such as acid hot springs, and can survive at temperatures as high as 175°F (80°C). Archaea derive energy by metabolizing sulfur compounds or methane and thus are not dependent on sunlight or other forms of life for food. Although scientific study of these organisms has only begun, an enzyme extracted from Archaea from Yellowstone has already spawned an industry worth $300 million dollars a year. Studies also suggest that life on Earth may have sprung from microbes similar to modern Archaea that were born in undersea hot springs at least 3.5 billion years ago. Similar environments may have been a cradle for life on other planetary bodies, such as Mars and Jupiter’s moon Europa.
The steam features within Lassen Volcanic National Park are directly related to the hot springs and thermal waters that discharge outside of the south park boundary. Both the steam and the high-chloride water are supplied by the same high-temperature fluid plume that ascends and boils within the park. This plume is part of a hydrothermal circulation system that has a single heat source. Evaluation of these hydrologic connections by USGS scientists indicates that geothermal development within the Lassen Known Geothermal Resource Area, south of the park, would affect the hydrothermal features within the park. To help ensure that these remarkable features can continue to be enjoyed, the U.S. Forest Service has established a buffer zone south of the park, in Lassen National Forest, where no geothermal energy production should take place.
The work of USGS scientists investigating the Lassen hydrothermal system, in cooperation with the NPS, is helping to shed new light on volcano hazards in the region of Lassen Volcanic National Park. The work of these scientists is only part of the USGS Volcano Hazards Program’s ongoing efforts to protect people’s lives and property in all of the volcanic regions of the United States, including Alaska, Hawaii, California, Wyoming, and the Pacific Northwest.
By Michael A. Clynne, Cathy J. Janik, and L.J.P. Muffler
Edited by Peter H. Stauffer and James W. Hendley IIGraphic design by Sara Boore and Susan Mayfield; Web layout by Carolyn DonlinBanner design by Bobbie Myers
For questions about the content of this report, contact Michael Clynne
COOPERATING ORGANIZATIONSLassen Park FoundationNational Park ServiceU.S. Forest Service
For more information contact:Lassen Volcanic National ParkP.O. Box 100, Mineral, CA 96063(503) 595-4444orUSGS Volcano Hazards Program
TOEFL = ways to master degree
EAP (English for Academic Purposes) English for Academic Purposes (EAP) adalah bahasa Inggris yang didesain untuk mempelajari bidang akademik tertentu, seperti sains, ekonomi, psikologi, dan kedokteran. Pelatihan EAP diselenggarakan di UNS mulai tahun akademik 2005/2006 untuk mahasiswa Program Sarjana (S-1) regular. Pelatihan ini menggantikan pelatihan bahasa inggris sebelumnya yang berorientasi pada pencapaian skor TOEFL( Test of English as a Foreign Language) tertentu (yaitu minimal 450).Selain sebagai syarat untuk mendaftar wisuda, mulai angkatan 2005 EAP dimasukkan sebagai mata kuliah wajib dengan bobot 2 SKS.
Perubahan program pelatihan bahasa Inggris bagi mahasiswa Program Sarjana (S-1) regular dari pelatihan persiapan TOEFL ke EAP didorong oleh beberapa alasan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, pelatihan persiapan TOEFL hanya menekankan keterampilan reseptif (listening dan reading) dan dua unsur bahasa ( language structure dan vocabulary).Dalam beberapa hal skor TOEFL tidak mencerminkan kemampuan bahasa Inggris yang sebenarnya karena yang ditekankan hanya keterampilan reseptif.Dalam pelaksanaan pelatihan EAP mencakup empat keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading, dan writing) dan dua unsur bahasa (language structure dan vocabulary) yang diberikan secara terpadu.Dengan EAP mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan belajar (study skills); membuat ringkasan, melakukan transkoding, membuat diagram dll.Pelatihan EAP lebih dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi. Last Updated ( Saturday, 23 February 2008 11:35 ) Pusat Tes Bahasa Asing Written by hari Saturday, 23 February 2008 09:38 UPT P2B memberikan layanan tes kemampuan berbahasa asing kepada sivitas akademika UNS maupun masyarakat umum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan maupun atas permintaan klien. Jenis layanan tes yang diberikan antara lain :
Tes TOEIC
Tes TOEIC ( Tes of English for Internasional Communication) adalah tes kemampan berbahasa Inggris untuk mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Tes TOEIC di desain secara spesifik untuk mengevaluasi kemampuan Bahasa Inggris seseorang dengan individu lainnya dalam kegiatan non akademik ( berbisnis, perdagangan dan industri).
Tes TOEIC membutuhkan waktu sekitar 2 jam, yang terdiri dari 200 pertanyaan yang terbagi menjadi 2 sesi yaitu; sesi mendengarkan ( Listening) dan sesi membaca (Reading).Tes TOEIC biasanya diambil oleh :
Karyawan yang menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan kerja seperti; bisnis, hotel, rumah sakit, restoran, konferensi, dan program olah raga.Staf manajemen, sales, dan karyawan bagian teknik dalam bisnis internasional, perdagangan dan industri.Para calon peserta pelatihan yang akan dilakukan dalam Bahasa Inggris.Para kandidat dalam proses promosi jabatan.Tes TOEFL ITP
Institutional Testing Program (ITP) TOEFL ® (Test of English as a Foreign Language) adalah tes yang bertujuan mengukur kemampuan Bahasa Inggris untuk mereka yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris. Secara spesifik, tes TOEFL diambil untuk mengevalauasi kemampuan Bahasa Inggris bagi mereka yang bertujuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan peraihan beasiswa di USA & Amerika Selatan.
Tes ini membutuhkan waktu 1,5 sampai dengan 2 jam yang terdiri dari 3 sesi yaitu; Listening Comprehension, Structure and Written Expression, Reading Comprehension.
Pemegang Hak Kekayaan Intelektual ITP TOEFL ® adalah Educational Testing Service (ETS) yang berkedudukan di Rosedale, Princeton University New Jersey, USA. Di Indonesia, lembaga perwakilan ETS adalah The Indonesian International Education Foundation (IIEF) Jakarta. Sertifikat ITP TOEFL ® yang diakui dan sah secara hukum adalah yang dikeluarkan oleh ETS yang di dalamnya mencantumkan Authorized Site (untuk wilayah Tengah: UNS dan Universitas Soegiyopranoto, untuk wilayah Yogyakarta : UGM dan ELTI Yogyakarta).
Tes IELTS (International English Language Testing System)
Tes IELTS adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris bagi mereka yang akan belajar atau bekerja dimana bahasa Inggris dalah bahasa yang dipakai untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini merupakan syarat jika seseorang akan meneruskan studi, ijin tinggal atau bekerja di United Kingdom, Australia, Kanada, New Zealand dan USA.
Tes IELTS tersedia dalam dua format berbeda ( Academic dan General Training) yang sesuai dengan kebutuhan individu yang mengambilnya.
Academic modul dipergunakan untuk mengukur apakah seseorang siap untuk meneruskan studi dimana bahasa Inggris dipergunakan sebagai bahasa pengantar pada tingkat sarjana dan pasca sarjana.
General Training modul menekankan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks pendidikan dan sosial. Modul ini diperlukan oleh mereka yang bertujuan untuk bekerja, mengikuti program pelatihan kerja, dan keperluan imigrasi ke Australia, Kanada, dan New Zealand.
Tes HSK ( Hanyu Shuiping Kaoshi)
Tes HSK adalah tes kecakapan berbahasa Cina berstandar internasional yang diperuntukkan bagi masyarakat yang bahasa ibunya bukan bahasa Cina. Tes HSK dilaksanakan di UPT P2B pada bulan Oktober setiap tahun.
Tes IELTS Prediction
Tes IELTS Prediction adalah tes yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa Ingris bagi mereka yang ingin mengambil kursus IELTS sebagai persiapan untuk mengikuti tes Internasional IELTS. Tes IELTS Prediction bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah tersedia atau berdasarkan kesepakatan antara UPT P2B dengan calon peserta kursus.
Tes IELTS (International English Language Testing System)
Tes IELTS adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris bagi mereka yang akan belajar atau bekerja dimana bahasa Inggris dalah bahasa yang dipakai untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini merupakan syarat jika seseorang akan meneruskan studi, ijin tinggal atau bekerja di United Kingdom, Australia, Kanada, New Zealand dan USA.
Tes IELTS tersedia dalam dua format berbeda ( Academic dan General Training) yang sesuai dengan kebutuhan individu yang mengambilnya.
Academic modul dipergunakan untuk mengukur apakah seseorang siap untuk meneruskan studi dimana bahasa Inggris dipergunakan sebagai bahasa pengantar pada tingkat sarjana dan pasca sarjana.
General Training modul menekankan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks pendidikan dan sosial. Modul ini diperlukan oleh mereka yang bertujuan untuk bekerja, mengikuti program pelatihan kerja, dan keperluan imigrasi ke Australia, Kanada, dan New Zealand.
TEAP (Test of English for Academic Purposes) Last Updated ( Saturday, 23 February 2008 11:33 ) Layanan Terjemahan Written by hari Friday, 22 February 2008 09:39
Penerjemahan
UPT P2B memberikan layanan penerjemahan tulis NASKAH UMUM atau DOKUMEN dan ABSTRAK dari tujuh bahasa asing ( Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Mandarin, Jepang,dan Arab) ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya kepada sivitas akademika UNS dan masyarakat umum.
A.Jenis& Biaya Penerjemahan
Jenis Penerjemahan BIAYA Naskah 1. Indonesia - Inggris Rp. 15.000,00 2. Inggris - Indonesia Rp. 15.000,00 3. Indonesia-non Inggris Rp. 50.000,00 4. Non-Inggris-Indonesia Rp. 50.000,00 Dokumen dan Abstrak 1. Indonesia - Inggris Rp. 40.000,00 2. Inggris - Indonesia Rp. 40.000,00 3. Indonesia-non Inggris Rp. 50.000,00 4. Non-Inggris-Indonesia Rp. 50.000,00
B. Ketentuan Penerjemahan
a. Pengetikan jarak 1,5 spasi
b. Menggunakan font 12
c. Kertas kuarto (A4)
d. Batas waktu penerjemahan 5 hari kerja efektif untuk maksimal 5 halaman, apabila lebih dari 5 halaman diatur dengan perjanjian tersendiri.
e. Percepatan penerjemahan :
1. Percepatan 4 hari ditambah biaya 30 %
2. Percepatan 3 hari ditambah biaya 50 %
3. Percepatan 2 hari ditambah biaya 70 %
4. Percepatan 1 hari ditambah biaya 100 %
F. Khusus penerjemahan dokumen, poin a,b, dan c tidak berlaku
G. Uang muka minimal 50% dari total perkiraan biaya dan / atau diatur dalam perjanjian tersendiri.
H. Batas waktu pengambilan penerjemahan maksimal 1 bulan setelah batas waktu penerjemahan
I. Pengambilan lewat batas waktu (poin H), UPT P2B tidak bertanggungjawab terhadap penyimpanan file/ dokumen terjemahan. Last Updated ( Friday, 22 February 2008 09:47 ) Tecnical Assistance Written by hari Friday, 22 February 2008 09:58 Technical Assistance
Technical Assistance (TA) adalah program pelatihan dengan materi yang merupakan perpaduan teori dan praktek yang diberikan secara khusus melalui pendampingan dari para pakar dalam bidangnya. Pelatihan dilakukan melalui pendekatan yang intensif dengan bimbingan teknis yang bersifat individual sehingga kegiatan ini memerlukan alokasi waktu khusus kurang lebih 2 minggu. Pelatihan dapat dilaksanakan di UPT P2B, atau melalui in-house training di institusi klien. Adapun jenis pelatihan (TA) yang kami berikan berupa;
Pembentukan dan Pengembangan Self Access Center (SAC)Pengembangan Computer –Assisted Languagge Learning (CALL)Pengembangan Materi Ajar berbasis Multimedia (audio Cassette, Audio Visual, Interactive CD, dan Web- based Material).Pembuatan kurikulum, silabus,materi ajar, dan sistem evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris.Micro Teaching/ Training of Trainers (TOT).
Institusional TOEFL atau Internasional TOEFL? Secara materi sebenarnya Institusional TOEFL tidak jauh berbeda dengan Internasional TOEFL. Keduanya sama-sama menguji kemampuan seseorang baik itu dari segi kemampuan membaca, mendengar maupun ketepatan dari sisi grammar.
Namun dari segi tujuannya, kedua jenis test bahasa Inggris ini jelas berbeda. Institusional TOEFL pada dasarnya lebih ditujukan untuk latihan dan memprediksi kemampuan seseorang, kira-kira berapa hasil yang akan diperoleh untuk Internasional TOEFL nantinya. Institusional TOEFL ini sesuai dengan namanya hanya diakui oleh lembaga/ institusi penyelenggara test tersebut. Berbeda halnya dengan Internasional yang berlaku dan diakui di semua institusi di berbagai negara.
Meski demikian tidak jarang juga beberapa universitas/ institusi luar negeri yang masih menerima Institusional TOEFL ini, terutama di negara-negara seperti Jepang, Korea, Australia dan beberapa negara di Eropa.
Bagi kamu yang ingin mengambil test TOEFL internasional, salah satu lembaga yang mengelolanya di Indonesia adalah IEEF.
Sementara untuk TOEFL institusional biasanya ada di hampir semua universitas negeri di Indonesia. Silahkan cek pusat bahasa/ lembaga sejenis tempat kamu kuliah.Bagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, institusi lain seperti AMINEF dan NESO biasanya juga menyediakan layanan test TOEFL institusional ini.
!Tips meningkatkan kemampuan listening TOEFL Bagi teman-teman yang merupakan scholarship hunter mungkin sudah sangat familiar sekali dengan yang namanya TOEFL (Test of English as Foreign Language). Dikoordinasikan dibawah ETS (http://www.ets.org/), TOEFL sekarang ini sudah menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang ingin apply suatu beasiswa. Jika dibandingkan dengan saudaranya IELTS, penggunaan TOEFL sebagai salah satu ukuran standar kemampuan bahasa inggris sudah diakui dan umum dihampir semua negara.
Berkaitan dengan score TOEFL, biasanya tiap-tiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mensyaratkan cukup 500 (PTN dalam negeri), 550 (nilai min standar), 580 atau bisa juga diatas 600 terutama untuk program-program tertentu seperti MBA.
Terlepas dari berapa score TOEFL yang dibutuhkan, sebenarnya TOEFL ini termasuk ujian yang gampang-gampang susah untuk ditaklukkan. Bagi kebanyakan orang dari beberapa section ujian TOEFL, listening adalah section yang paling berat. Sepertinya susah sekali mencuri angka di section ini, beda halnya dengan section lain terutama structure dan reading. Untuk structure dan reading mungkin bisa kita antisipasi dengan banyak belajar dan latihan, persiapan satu dua bulan bisa dirasa cukup untuk mendapatkan score yang bagus disection ini. Bisa lah kita katakan, semakin banyak latihan dan persiapan maka semakin besar peluang untuk mencuri angka.
Tapi bagaimana dengan listening? sepertinya susah sekali, meskipun kita sudah berusaha latihan sekuat tenaga sampai telinga ini mau pecah dengerin obrolan-obrolan di kaset/ CD tetap aja susah untuk mendapatkan point. Padahal untuk mendapatkan nilai TOEFL diatas 600, keberhasilan di section ini sangat menentukan sekali. Tidak hanya bisa bergantung pada section yang lain saja (structure & writing). Biasanya jika seseorang itu hanya mengandalkan section structure & reading (PBT), score TOEFL yang diperoleh umumnya hanya berkisar antara 550-570.
Sedikit berbeda dengan section yang lain, kemampuan listening tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Perlu tahap dan proses yang berangsur-angsur sampai seseorang itu benar-benar mampu untuk memilah kata yang didengar dengan baik.
Memulai belajar listening secara bertahap semenjak bangku kuliah adalah cara yang tepat. Disamping task yang tidak terlalu banyak hanya berkutat di study, konsentrasi dan daya serap otak juga masih fresh. Jadwal kuliah yang padat juga tidak menjadi masalah, kita bisa lah mencuri waktu 1 atau 2 jam sehari untuk belajar listening.Justru pola belajar yang berangsur-angsur seperti ini lebih baik dibanding persiapan instensif 3 bulan.
Bagaimana dengan materi listening? biasanya kita susah sekali untuk mendapatkan materi listening yang cukup. Hanya bermodal kaset Barron, Cliff atau buku-buku terbitan lokal. Geli juga mendengar beberapa orang teman yang menanyakan hal ini. Padahal di internet sekarang ini banyak sekali media website yang menyediakan materi-materi listening yang siap untuk di download setiap saat. Gratisss lagi.
Misalnya saja voanews.com (http://voanews.com/) menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang dapat didownload. Jumlahnya materinya banyak sekali, rata-rata untuk setiap berita yang di keluarkan oleh VOA selain ditampilkan dalam format .html website, biasanya juga disediakan file .mp3 nya yang bisa kita download. Jadi kita bisa dengar berita sambil belajar bahasa inggris. Klo teman-teman ada yang bingung dengan kosa kata yang didengar, kita tinggal lihat aja di transcript berita.
Saking dedicatednya :-B, VOA juga menyedikan website khusus untuk pemula yang ingin belajar bahasa inggris. Namanya VOA Special English (http://www.voanews.com/specialenglish/index.cfm). Disini materi berita listening disediakan dalam tempo lambat mungkin sekitar 3/4 lebih lambat dibanding conversation standard. Jadi kita bisa lebih fokus untuk mencoba memilah kata. Untuk awal Special English adalah pilihan yang tepat, jika sudah mulai terbiasa coba naik level dengan mendengarkan materi listening berita yang ada di VoaNews nya sendiri dengan tempo standar.
So gampang kan? dari segi materi bisa dikatakan tidak ada masalah. Tinggal kemauan dan komitmen disini, karena kembali lagi ke awal pembicaraan, kemampuan listening bukan hal yang ditingkatkan dalam waktu singkat. So butuh kesabaran dan konsistensi juga.
BBC juga menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang juga dapat didownload. Tapi karena basenya Inggris, tentu pelafalan dan kosa katanya sedikit berbeda. Mungkin untuk teman-teman yang mau belajar IELTS dapat menjadi source yang bagus.
Perubahan program pelatihan bahasa Inggris bagi mahasiswa Program Sarjana (S-1) regular dari pelatihan persiapan TOEFL ke EAP didorong oleh beberapa alasan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, pelatihan persiapan TOEFL hanya menekankan keterampilan reseptif (listening dan reading) dan dua unsur bahasa ( language structure dan vocabulary).Dalam beberapa hal skor TOEFL tidak mencerminkan kemampuan bahasa Inggris yang sebenarnya karena yang ditekankan hanya keterampilan reseptif.Dalam pelaksanaan pelatihan EAP mencakup empat keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading, dan writing) dan dua unsur bahasa (language structure dan vocabulary) yang diberikan secara terpadu.Dengan EAP mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan belajar (study skills); membuat ringkasan, melakukan transkoding, membuat diagram dll.Pelatihan EAP lebih dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi. Last Updated ( Saturday, 23 February 2008 11:35 ) Pusat Tes Bahasa Asing Written by hari Saturday, 23 February 2008 09:38 UPT P2B memberikan layanan tes kemampuan berbahasa asing kepada sivitas akademika UNS maupun masyarakat umum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan maupun atas permintaan klien. Jenis layanan tes yang diberikan antara lain :
Tes TOEIC
Tes TOEIC ( Tes of English for Internasional Communication) adalah tes kemampan berbahasa Inggris untuk mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Tes TOEIC di desain secara spesifik untuk mengevaluasi kemampuan Bahasa Inggris seseorang dengan individu lainnya dalam kegiatan non akademik ( berbisnis, perdagangan dan industri).
Tes TOEIC membutuhkan waktu sekitar 2 jam, yang terdiri dari 200 pertanyaan yang terbagi menjadi 2 sesi yaitu; sesi mendengarkan ( Listening) dan sesi membaca (Reading).Tes TOEIC biasanya diambil oleh :
Karyawan yang menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan kerja seperti; bisnis, hotel, rumah sakit, restoran, konferensi, dan program olah raga.Staf manajemen, sales, dan karyawan bagian teknik dalam bisnis internasional, perdagangan dan industri.Para calon peserta pelatihan yang akan dilakukan dalam Bahasa Inggris.Para kandidat dalam proses promosi jabatan.Tes TOEFL ITP
Institutional Testing Program (ITP) TOEFL ® (Test of English as a Foreign Language) adalah tes yang bertujuan mengukur kemampuan Bahasa Inggris untuk mereka yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris. Secara spesifik, tes TOEFL diambil untuk mengevalauasi kemampuan Bahasa Inggris bagi mereka yang bertujuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk mengikuti program pertukaran pelajar dan peraihan beasiswa di USA & Amerika Selatan.
Tes ini membutuhkan waktu 1,5 sampai dengan 2 jam yang terdiri dari 3 sesi yaitu; Listening Comprehension, Structure and Written Expression, Reading Comprehension.
Pemegang Hak Kekayaan Intelektual ITP TOEFL ® adalah Educational Testing Service (ETS) yang berkedudukan di Rosedale, Princeton University New Jersey, USA. Di Indonesia, lembaga perwakilan ETS adalah The Indonesian International Education Foundation (IIEF) Jakarta. Sertifikat ITP TOEFL ® yang diakui dan sah secara hukum adalah yang dikeluarkan oleh ETS yang di dalamnya mencantumkan Authorized Site (untuk wilayah Tengah: UNS dan Universitas Soegiyopranoto, untuk wilayah Yogyakarta : UGM dan ELTI Yogyakarta).
Tes IELTS (International English Language Testing System)
Tes IELTS adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris bagi mereka yang akan belajar atau bekerja dimana bahasa Inggris dalah bahasa yang dipakai untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini merupakan syarat jika seseorang akan meneruskan studi, ijin tinggal atau bekerja di United Kingdom, Australia, Kanada, New Zealand dan USA.
Tes IELTS tersedia dalam dua format berbeda ( Academic dan General Training) yang sesuai dengan kebutuhan individu yang mengambilnya.
Academic modul dipergunakan untuk mengukur apakah seseorang siap untuk meneruskan studi dimana bahasa Inggris dipergunakan sebagai bahasa pengantar pada tingkat sarjana dan pasca sarjana.
General Training modul menekankan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks pendidikan dan sosial. Modul ini diperlukan oleh mereka yang bertujuan untuk bekerja, mengikuti program pelatihan kerja, dan keperluan imigrasi ke Australia, Kanada, dan New Zealand.
Tes HSK ( Hanyu Shuiping Kaoshi)
Tes HSK adalah tes kecakapan berbahasa Cina berstandar internasional yang diperuntukkan bagi masyarakat yang bahasa ibunya bukan bahasa Cina. Tes HSK dilaksanakan di UPT P2B pada bulan Oktober setiap tahun.
Tes IELTS Prediction
Tes IELTS Prediction adalah tes yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa Ingris bagi mereka yang ingin mengambil kursus IELTS sebagai persiapan untuk mengikuti tes Internasional IELTS. Tes IELTS Prediction bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah tersedia atau berdasarkan kesepakatan antara UPT P2B dengan calon peserta kursus.
Tes IELTS (International English Language Testing System)
Tes IELTS adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris bagi mereka yang akan belajar atau bekerja dimana bahasa Inggris dalah bahasa yang dipakai untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini merupakan syarat jika seseorang akan meneruskan studi, ijin tinggal atau bekerja di United Kingdom, Australia, Kanada, New Zealand dan USA.
Tes IELTS tersedia dalam dua format berbeda ( Academic dan General Training) yang sesuai dengan kebutuhan individu yang mengambilnya.
Academic modul dipergunakan untuk mengukur apakah seseorang siap untuk meneruskan studi dimana bahasa Inggris dipergunakan sebagai bahasa pengantar pada tingkat sarjana dan pasca sarjana.
General Training modul menekankan kemampuan bahasa Inggris dalam konteks pendidikan dan sosial. Modul ini diperlukan oleh mereka yang bertujuan untuk bekerja, mengikuti program pelatihan kerja, dan keperluan imigrasi ke Australia, Kanada, dan New Zealand.
TEAP (Test of English for Academic Purposes) Last Updated ( Saturday, 23 February 2008 11:33 ) Layanan Terjemahan Written by hari Friday, 22 February 2008 09:39
Penerjemahan
UPT P2B memberikan layanan penerjemahan tulis NASKAH UMUM atau DOKUMEN dan ABSTRAK dari tujuh bahasa asing ( Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Mandarin, Jepang,dan Arab) ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya kepada sivitas akademika UNS dan masyarakat umum.
A.Jenis& Biaya Penerjemahan
Jenis Penerjemahan BIAYA Naskah 1. Indonesia - Inggris Rp. 15.000,00 2. Inggris - Indonesia Rp. 15.000,00 3. Indonesia-non Inggris Rp. 50.000,00 4. Non-Inggris-Indonesia Rp. 50.000,00 Dokumen dan Abstrak 1. Indonesia - Inggris Rp. 40.000,00 2. Inggris - Indonesia Rp. 40.000,00 3. Indonesia-non Inggris Rp. 50.000,00 4. Non-Inggris-Indonesia Rp. 50.000,00
B. Ketentuan Penerjemahan
a. Pengetikan jarak 1,5 spasi
b. Menggunakan font 12
c. Kertas kuarto (A4)
d. Batas waktu penerjemahan 5 hari kerja efektif untuk maksimal 5 halaman, apabila lebih dari 5 halaman diatur dengan perjanjian tersendiri.
e. Percepatan penerjemahan :
1. Percepatan 4 hari ditambah biaya 30 %
2. Percepatan 3 hari ditambah biaya 50 %
3. Percepatan 2 hari ditambah biaya 70 %
4. Percepatan 1 hari ditambah biaya 100 %
F. Khusus penerjemahan dokumen, poin a,b, dan c tidak berlaku
G. Uang muka minimal 50% dari total perkiraan biaya dan / atau diatur dalam perjanjian tersendiri.
H. Batas waktu pengambilan penerjemahan maksimal 1 bulan setelah batas waktu penerjemahan
I. Pengambilan lewat batas waktu (poin H), UPT P2B tidak bertanggungjawab terhadap penyimpanan file/ dokumen terjemahan. Last Updated ( Friday, 22 February 2008 09:47 ) Tecnical Assistance Written by hari Friday, 22 February 2008 09:58 Technical Assistance
Technical Assistance (TA) adalah program pelatihan dengan materi yang merupakan perpaduan teori dan praktek yang diberikan secara khusus melalui pendampingan dari para pakar dalam bidangnya. Pelatihan dilakukan melalui pendekatan yang intensif dengan bimbingan teknis yang bersifat individual sehingga kegiatan ini memerlukan alokasi waktu khusus kurang lebih 2 minggu. Pelatihan dapat dilaksanakan di UPT P2B, atau melalui in-house training di institusi klien. Adapun jenis pelatihan (TA) yang kami berikan berupa;
Pembentukan dan Pengembangan Self Access Center (SAC)Pengembangan Computer –Assisted Languagge Learning (CALL)Pengembangan Materi Ajar berbasis Multimedia (audio Cassette, Audio Visual, Interactive CD, dan Web- based Material).Pembuatan kurikulum, silabus,materi ajar, dan sistem evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris.Micro Teaching/ Training of Trainers (TOT).
Institusional TOEFL atau Internasional TOEFL? Secara materi sebenarnya Institusional TOEFL tidak jauh berbeda dengan Internasional TOEFL. Keduanya sama-sama menguji kemampuan seseorang baik itu dari segi kemampuan membaca, mendengar maupun ketepatan dari sisi grammar.
Namun dari segi tujuannya, kedua jenis test bahasa Inggris ini jelas berbeda. Institusional TOEFL pada dasarnya lebih ditujukan untuk latihan dan memprediksi kemampuan seseorang, kira-kira berapa hasil yang akan diperoleh untuk Internasional TOEFL nantinya. Institusional TOEFL ini sesuai dengan namanya hanya diakui oleh lembaga/ institusi penyelenggara test tersebut. Berbeda halnya dengan Internasional yang berlaku dan diakui di semua institusi di berbagai negara.
Meski demikian tidak jarang juga beberapa universitas/ institusi luar negeri yang masih menerima Institusional TOEFL ini, terutama di negara-negara seperti Jepang, Korea, Australia dan beberapa negara di Eropa.
Bagi kamu yang ingin mengambil test TOEFL internasional, salah satu lembaga yang mengelolanya di Indonesia adalah IEEF.
Sementara untuk TOEFL institusional biasanya ada di hampir semua universitas negeri di Indonesia. Silahkan cek pusat bahasa/ lembaga sejenis tempat kamu kuliah.Bagi yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, institusi lain seperti AMINEF dan NESO biasanya juga menyediakan layanan test TOEFL institusional ini.
!Tips meningkatkan kemampuan listening TOEFL Bagi teman-teman yang merupakan scholarship hunter mungkin sudah sangat familiar sekali dengan yang namanya TOEFL (Test of English as Foreign Language). Dikoordinasikan dibawah ETS (http://www.ets.org/), TOEFL sekarang ini sudah menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang ingin apply suatu beasiswa. Jika dibandingkan dengan saudaranya IELTS, penggunaan TOEFL sebagai salah satu ukuran standar kemampuan bahasa inggris sudah diakui dan umum dihampir semua negara.
Berkaitan dengan score TOEFL, biasanya tiap-tiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang mensyaratkan cukup 500 (PTN dalam negeri), 550 (nilai min standar), 580 atau bisa juga diatas 600 terutama untuk program-program tertentu seperti MBA.
Terlepas dari berapa score TOEFL yang dibutuhkan, sebenarnya TOEFL ini termasuk ujian yang gampang-gampang susah untuk ditaklukkan. Bagi kebanyakan orang dari beberapa section ujian TOEFL, listening adalah section yang paling berat. Sepertinya susah sekali mencuri angka di section ini, beda halnya dengan section lain terutama structure dan reading. Untuk structure dan reading mungkin bisa kita antisipasi dengan banyak belajar dan latihan, persiapan satu dua bulan bisa dirasa cukup untuk mendapatkan score yang bagus disection ini. Bisa lah kita katakan, semakin banyak latihan dan persiapan maka semakin besar peluang untuk mencuri angka.
Tapi bagaimana dengan listening? sepertinya susah sekali, meskipun kita sudah berusaha latihan sekuat tenaga sampai telinga ini mau pecah dengerin obrolan-obrolan di kaset/ CD tetap aja susah untuk mendapatkan point. Padahal untuk mendapatkan nilai TOEFL diatas 600, keberhasilan di section ini sangat menentukan sekali. Tidak hanya bisa bergantung pada section yang lain saja (structure & writing). Biasanya jika seseorang itu hanya mengandalkan section structure & reading (PBT), score TOEFL yang diperoleh umumnya hanya berkisar antara 550-570.
Sedikit berbeda dengan section yang lain, kemampuan listening tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Perlu tahap dan proses yang berangsur-angsur sampai seseorang itu benar-benar mampu untuk memilah kata yang didengar dengan baik.
Memulai belajar listening secara bertahap semenjak bangku kuliah adalah cara yang tepat. Disamping task yang tidak terlalu banyak hanya berkutat di study, konsentrasi dan daya serap otak juga masih fresh. Jadwal kuliah yang padat juga tidak menjadi masalah, kita bisa lah mencuri waktu 1 atau 2 jam sehari untuk belajar listening.Justru pola belajar yang berangsur-angsur seperti ini lebih baik dibanding persiapan instensif 3 bulan.
Bagaimana dengan materi listening? biasanya kita susah sekali untuk mendapatkan materi listening yang cukup. Hanya bermodal kaset Barron, Cliff atau buku-buku terbitan lokal. Geli juga mendengar beberapa orang teman yang menanyakan hal ini. Padahal di internet sekarang ini banyak sekali media website yang menyediakan materi-materi listening yang siap untuk di download setiap saat. Gratisss lagi.
Misalnya saja voanews.com (http://voanews.com/) menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang dapat didownload. Jumlahnya materinya banyak sekali, rata-rata untuk setiap berita yang di keluarkan oleh VOA selain ditampilkan dalam format .html website, biasanya juga disediakan file .mp3 nya yang bisa kita download. Jadi kita bisa dengar berita sambil belajar bahasa inggris. Klo teman-teman ada yang bingung dengan kosa kata yang didengar, kita tinggal lihat aja di transcript berita.
Saking dedicatednya :-B, VOA juga menyedikan website khusus untuk pemula yang ingin belajar bahasa inggris. Namanya VOA Special English (http://www.voanews.com/specialenglish/index.cfm). Disini materi berita listening disediakan dalam tempo lambat mungkin sekitar 3/4 lebih lambat dibanding conversation standard. Jadi kita bisa lebih fokus untuk mencoba memilah kata. Untuk awal Special English adalah pilihan yang tepat, jika sudah mulai terbiasa coba naik level dengan mendengarkan materi listening berita yang ada di VoaNews nya sendiri dengan tempo standar.
So gampang kan? dari segi materi bisa dikatakan tidak ada masalah. Tinggal kemauan dan komitmen disini, karena kembali lagi ke awal pembicaraan, kemampuan listening bukan hal yang ditingkatkan dalam waktu singkat. So butuh kesabaran dan konsistensi juga.
BBC juga menyediakan materi listening dalam bentuk berita yang juga dapat didownload. Tapi karena basenya Inggris, tentu pelafalan dan kosa katanya sedikit berbeda. Mungkin untuk teman-teman yang mau belajar IELTS dapat menjadi source yang bagus.
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAILS
Full Name : Budi Abit Kristianto
Nick Name : Abit
Place/Date of Birth : Jakarta, September 29th 1984
Gender : Male
Contact Address : Kelapa Dua Wetan Rt 04/02 No.43 Ciracas, Jakarta 13730
Contact Phone : 021– 87707292
Permanent Address : Kelapa Dua Wetan Rt 04/02 No.43 Ciracas, Jakarta 13730
Contact Phone : 021 – 87707292
Mobile Phone : 081 - 74845795
E-mail : budabit_coy@yahoo.com
Nationality and Citizenship : Indonesia
Marital Status : Single
Religion : Islam
Hobby : Soccer and hiking.
Physical view : 169 cm 58 kg
Extra : ( + ) Nice, eager to learn, hardworking,and responsible
FORMAL EDUCATION
Dates from – to
School/University
Discipline
GPA
1990 – 1996
SD 03 Ciracas, Jakarta
1996 – 1999
SMP 208 Ciracas,Jakarta
1999 – 2002
SMAN 39 Jakarta
Majoring in Science
2002 – 2007
(4.5 Years)
Padjadjaran University
Dept. of Geology
3,42
Thesis title : The Stratigraphy (Lithofacies, electrofacies, seismic facies) and Geometry of East Java Basin, Based on Wireline Log Data, Cutting Data, Side Wall Core Data, and Seismic Data from Well ALBIT-1, Gresik, JOB Pertamina Petrochina East Java, Indonesia
Job Interests : Petroleoum and the others basin analysist things, such as exploration geologist jobs, wellsite geologist jobs, mudloggers, wireline log engineers. Doing log correlations jobs, formation evaluations, reservoir characterizations especially in limestone (my thesis about Oligo Miocene carbonate build up reservoir in Kujung Formation, East Java Basin with petroleoum systems Ngimbang Formation become source rocks, hydrocarbons migrations to Kujung Formation and trapped by stratigraphyc structural trap horst graben reefal built up at east java back arc basin. And Tuban Formation become Seal Rocks)
Geological mapping and Research : 1. The Geological Mapping of Sindang Barang Area, South Cianjur, West Java Province. 2. The Geological Mapping of Bantarujeg Area, Majalengka, West Java Province.
Geologist Skill (Wellsite, Geoscientist, Well Planner and Mudloggers) : 1. How to descript cuttings, especially reservoir rocks ; sandstone and limestone. To interpret the geological characteristic of well and basin. 2. Making a composite log from well data, its usually using softwares such as Geolith or GS Softwares. 3. Understand about drilling activities in a rig such as drilling times, casing, cementing, wireline logging, DST.know all about drilling tools from rig to the every units of drilling. Mudlogging unit, Drilling Mud Unit, etc. 4. Reporting all the drilling details to the Company man, then to the central office in Jakarta every days. 5. Well plan job. Seismic interpretations, geological mapping, stratigraphy study, sedimentology study, and facies. 5. Geoscientist, petrography and paleontology study in laboratory. 6. Geological mapper. I am actually a field geologist.
LANGUANGE SKILL
Languages
Write
Speak
Read
Indonesia
A
A
A
English
B
B
B
Note A: Excellent B: Very Good C: Good D: Fair
COMPUTER SKILL
Software Application
Windows, Microsoft Office Application, Adobe Photoshop, Corel, Map Info 8. Minescape Basic By Mincom
Internet Application
Internet Explorer
Hardware
Familiar with PC’s Hardware
SEMINAR AND FIELDTRIP
Year
Activities
2004
As Committee at “Fresh Graduate in the entreprenneurship and Carrier” One Day Seminar”; Bandung, June19th 2004; Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Committe at “Geothermal in Indonesia and Subsurface Mapping” One Day Courser” Jatinangor, Juli 24th 2004, Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Committee at “Petrophysical Analysis in an Oil Field” One Day Course, Bandung Agustus 14th 2004, Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Participian at “Two Days Course “Implementation of Log Correlation and Mapping Technique in Assisting Geological Interpretation” Jatinangor , Mei 29th -30th 2004 Held by Unpad Student Chapter Of AAPG and Landmark.
2005
As Participian at “Tektonika Indonesia” Seminar”, Bandung Februari18th, 25th and Maret 4th 2005 Geological Research And Development Center (PPPG).
As Participian at “Two Days Course “Log Interpretation For Formation Evaluation” Jatinangor, April 23th – 24th 2005 Unpad Student Chapter Of AAPG and Schlumberger.
As Participian at “One Day Seminar “ Fundamental Of Petroleoum Geology” Jatinangor, Maret 5th 2005 Unpad Student Chapter Of AAPG.
As Participian at “Geological Software Course “Minescape Jatinangor 7th-10th June 2005 Held By PT.MINCOM Indonesia.
As Participian at Fieldtrip and workshop “Introduction to field exploration of oil and gas Klantung Field Pertamina” Jatinangor and Kendal 1th-3th October 2005 Held By Unpad Student Chapter Of AAPG and Pertamina Indonesia.
As Student Volunteer at “ IPA Annually Conferences 2005 ” Jakarta Hilton Convention Center JHCC August 30th September 1th 2005, Held By IPA Indonesian Petroleoum Association
2006
2007
2008
As Participant at “Seismic Interpretation” Jatinangor, April 2006 Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD) and IPA.
As Student at “ Work Practical ( Wellsite Geologist Drilling Activities) and Thesis ” at JOB Pertamina-Petrochina Oil Company From December til January at Well “X” Gresik, East Java
As Student at “Work Practical How To Be Mudlogger” at Well “X” Gresik, International Logging. Indonesia.
WORKING EXPERIENCES
As Geologist Staff at Navigation and Non Seismic Division (NNS) ELNUSA GEOSAINS, PT. Graha Elnusa Building 13th floor, Jakarta. an Exploration Services Company for Oil, Gas, and Geothermal Industry. Since June 9th 2007 – now
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. August, September and October 2007 Seulawah Agam Nanggroe Aceh Darussalam. With Sinclair Knight Merz and PLN Aceh.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. December 2007 January 2008 Sungai Penuh, Kerinci, Jambi. Pertamina Geothermal.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. April and May 2008 Sariater, Subang, West Java. With Wahana Sambada Sakti and WestJec.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. May and June 2008 Ulubelu, Lampung. With Pertamina Geothermal Energy.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. June and July 2008 Lumut Balai, Muara Enim, South Sumatera. With Pertamina Geothermal Energy.
ORGANIZATION EXPERIENCES
Organization
Position
Year
Responsibilities
AAPG Unpad student Chapter
member
2003 - now
Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
member
2002 – 2007
Sonic Football Club, East Jakarta
member
1999 - now
Islamic Organization of SMAN 39
member
1999 - 2002
ACHIEVMENT AND AWARD
Championship
Year
Ranks
KOPASSUS CUP 2001 Senior High School Football Competition
2001
Champion
BRIMOB CUP 2002 Football Competition
2002
PERSONAL DETAILS
Full Name : Budi Abit Kristianto
Nick Name : Abit
Place/Date of Birth : Jakarta, September 29th 1984
Gender : Male
Contact Address : Kelapa Dua Wetan Rt 04/02 No.43 Ciracas, Jakarta 13730
Contact Phone : 021– 87707292
Permanent Address : Kelapa Dua Wetan Rt 04/02 No.43 Ciracas, Jakarta 13730
Contact Phone : 021 – 87707292
Mobile Phone : 081 - 74845795
E-mail : budabit_coy@yahoo.com
Nationality and Citizenship : Indonesia
Marital Status : Single
Religion : Islam
Hobby : Soccer and hiking.
Physical view : 169 cm 58 kg
Extra : ( + ) Nice, eager to learn, hardworking,and responsible
FORMAL EDUCATION
Dates from – to
School/University
Discipline
GPA
1990 – 1996
SD 03 Ciracas, Jakarta
1996 – 1999
SMP 208 Ciracas,Jakarta
1999 – 2002
SMAN 39 Jakarta
Majoring in Science
2002 – 2007
(4.5 Years)
Padjadjaran University
Dept. of Geology
3,42
Thesis title : The Stratigraphy (Lithofacies, electrofacies, seismic facies) and Geometry of East Java Basin, Based on Wireline Log Data, Cutting Data, Side Wall Core Data, and Seismic Data from Well ALBIT-1, Gresik, JOB Pertamina Petrochina East Java, Indonesia
Job Interests : Petroleoum and the others basin analysist things, such as exploration geologist jobs, wellsite geologist jobs, mudloggers, wireline log engineers. Doing log correlations jobs, formation evaluations, reservoir characterizations especially in limestone (my thesis about Oligo Miocene carbonate build up reservoir in Kujung Formation, East Java Basin with petroleoum systems Ngimbang Formation become source rocks, hydrocarbons migrations to Kujung Formation and trapped by stratigraphyc structural trap horst graben reefal built up at east java back arc basin. And Tuban Formation become Seal Rocks)
Geological mapping and Research : 1. The Geological Mapping of Sindang Barang Area, South Cianjur, West Java Province. 2. The Geological Mapping of Bantarujeg Area, Majalengka, West Java Province.
Geologist Skill (Wellsite, Geoscientist, Well Planner and Mudloggers) : 1. How to descript cuttings, especially reservoir rocks ; sandstone and limestone. To interpret the geological characteristic of well and basin. 2. Making a composite log from well data, its usually using softwares such as Geolith or GS Softwares. 3. Understand about drilling activities in a rig such as drilling times, casing, cementing, wireline logging, DST.know all about drilling tools from rig to the every units of drilling. Mudlogging unit, Drilling Mud Unit, etc. 4. Reporting all the drilling details to the Company man, then to the central office in Jakarta every days. 5. Well plan job. Seismic interpretations, geological mapping, stratigraphy study, sedimentology study, and facies. 5. Geoscientist, petrography and paleontology study in laboratory. 6. Geological mapper. I am actually a field geologist.
LANGUANGE SKILL
Languages
Write
Speak
Read
Indonesia
A
A
A
English
B
B
B
Note A: Excellent B: Very Good C: Good D: Fair
COMPUTER SKILL
Software Application
Windows, Microsoft Office Application, Adobe Photoshop, Corel, Map Info 8. Minescape Basic By Mincom
Internet Application
Internet Explorer
Hardware
Familiar with PC’s Hardware
SEMINAR AND FIELDTRIP
Year
Activities
2004
As Committee at “Fresh Graduate in the entreprenneurship and Carrier” One Day Seminar”; Bandung, June19th 2004; Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Committe at “Geothermal in Indonesia and Subsurface Mapping” One Day Courser” Jatinangor, Juli 24th 2004, Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Committee at “Petrophysical Analysis in an Oil Field” One Day Course, Bandung Agustus 14th 2004, Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
As Participian at “Two Days Course “Implementation of Log Correlation and Mapping Technique in Assisting Geological Interpretation” Jatinangor , Mei 29th -30th 2004 Held by Unpad Student Chapter Of AAPG and Landmark.
2005
As Participian at “Tektonika Indonesia” Seminar”, Bandung Februari18th, 25th and Maret 4th 2005 Geological Research And Development Center (PPPG).
As Participian at “Two Days Course “Log Interpretation For Formation Evaluation” Jatinangor, April 23th – 24th 2005 Unpad Student Chapter Of AAPG and Schlumberger.
As Participian at “One Day Seminar “ Fundamental Of Petroleoum Geology” Jatinangor, Maret 5th 2005 Unpad Student Chapter Of AAPG.
As Participian at “Geological Software Course “Minescape Jatinangor 7th-10th June 2005 Held By PT.MINCOM Indonesia.
As Participian at Fieldtrip and workshop “Introduction to field exploration of oil and gas Klantung Field Pertamina” Jatinangor and Kendal 1th-3th October 2005 Held By Unpad Student Chapter Of AAPG and Pertamina Indonesia.
As Student Volunteer at “ IPA Annually Conferences 2005 ” Jakarta Hilton Convention Center JHCC August 30th September 1th 2005, Held By IPA Indonesian Petroleoum Association
2006
2007
2008
As Participant at “Seismic Interpretation” Jatinangor, April 2006 Held by Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD) and IPA.
As Student at “ Work Practical ( Wellsite Geologist Drilling Activities) and Thesis ” at JOB Pertamina-Petrochina Oil Company From December til January at Well “X” Gresik, East Java
As Student at “Work Practical How To Be Mudlogger” at Well “X” Gresik, International Logging. Indonesia.
WORKING EXPERIENCES
As Geologist Staff at Navigation and Non Seismic Division (NNS) ELNUSA GEOSAINS, PT. Graha Elnusa Building 13th floor, Jakarta. an Exploration Services Company for Oil, Gas, and Geothermal Industry. Since June 9th 2007 – now
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. August, September and October 2007 Seulawah Agam Nanggroe Aceh Darussalam. With Sinclair Knight Merz and PLN Aceh.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. December 2007 January 2008 Sungai Penuh, Kerinci, Jambi. Pertamina Geothermal.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. April and May 2008 Sariater, Subang, West Java. With Wahana Sambada Sakti and WestJec.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. May and June 2008 Ulubelu, Lampung. With Pertamina Geothermal Energy.
As Field Geologist and Geophysicist at Geothermal Prospect Survey with Magnetotelluric and Time Domain Electromagnetic Method. June and July 2008 Lumut Balai, Muara Enim, South Sumatera. With Pertamina Geothermal Energy.
ORGANIZATION EXPERIENCES
Organization
Position
Year
Responsibilities
AAPG Unpad student Chapter
member
2003 - now
Student Geological Association of UNPAD (HMG UNPAD).
member
2002 – 2007
Sonic Football Club, East Jakarta
member
1999 - now
Islamic Organization of SMAN 39
member
1999 - 2002
ACHIEVMENT AND AWARD
Championship
Year
Ranks
KOPASSUS CUP 2001 Senior High School Football Competition
2001
Champion
BRIMOB CUP 2002 Football Competition
2002
My Geology most interest subjects (Thnks Mr.Awang)
Saat saya melakukan penelitian petrotektonik ofiolit di Ciletuh dua puluh tahun yang lalu (1988) untuk kepentingan skripsi, model pembentukan (formation) dan pengalihtempatan (emplacement) ofiolit sederhana saja : dibentuk di pematang tengah-samudra (mid-oceanic ridge - MOR), maju mendekati pinggir benua melalui pemekaran dasar samudra, dan dialihtempatkan ke pinggir benua melalui mekanisme penyuguan (scrapping off) kerak samudra di zone penunjaman atau terobduksi dalam mekanisme benturan (collision) antar benua. Begitu seluruh model yang banyak dikemukakan ahli-ahli ofiolit yang bisa dibaca dalam berbagai jurnal internasional (model Gass, 1963, Wyllie 1967, Coleman, 1971, Hsu 1971, Gansser 1974, Miyashiro 1975, dan lain-lain).
Maka, saya pun menganggap bahwa ofiolit di Ciletuh berasal dari suatu MOR jauh di tengah Samudra Hindia di selatan yang dialihtempatkan ke Ciletuh pada Kapur Akhir-awal Tersier. Begitu juga kesimpulan para peneliti sebelumnya (misalnya Suhaeli dkk., 1977). Karena secara tektonik Ciletuh dihubungkan ke Luk Ulo, maka ofiolit Luk Ulo pun dianggap dibentuk dan dialihtempatkan dalam cara yang sama dengan ofiolit Ciletuh (misalnya Asikin, 1974, Ketner et al., 1976). Hampir semua ofiolit di Indonesia pun ditafsirkan pembentukan dan pengalihtempatannya seperti tersebut di atas (Hamilton, 1979; Katili, 1980).
Dari model-model itu bisa disebut bahwa ofiolit selalu merupakan massa alokton dan eksotik sifatnya terhadap batuan sekitarnya. Massa ofiolit adalah salah satu penyusun melange – kompleks batuan bancuh (chaotic) yang umum ditemukan di wilayah akresi pinggir benua.
Untuk sebuah penelitian lain, saya belakangan ini kembali melihat-lihat publikasi ofiolit dan menemukan bahwa kini pembentukan dan pengalihtempatan ofiolit ditafsirkan tidaklah tunggal, sungguh tidak sesederhana dulu. Bahkan, review publikasi2 terakhir tentang hal ini membuat saya berpikir bahwa apa yang dulu pernah disebutkan van Bemmelen (1949) dan semua perintis teori geosinklin bahwa batuan ultrabasa (ofiolit) merupakan intrusi autokton di jalur pegunungan mungkin tidak seluruhnya salah – jadi sebaiknya jangan mengubur dulu teori ini. Kita uji lagi semua teori tentang pembentukan dan pengalihtempatan ofiolit.
Sebelum itu, sebaiknya kita segarkan kembali ingatan kita bersama tentang ofiolit.
Ofiolit bukanlah nama satu batuan, tetapi nama yang diberikan kepada sekelompok/runtunan /kerabat/ sekuen batuan. Batuan-batuan ofiolit sering terdapat di jalur pegunungan, yaitu tempat benturan dua benua. Karena terdapat di wilayah benturan yang deformasinya kuat, maka jarang sekuen ofiolit lengkap.
Kalau lengkap, seperti di MOR, ofiolit dari bawah ke atas : sheared garnet lherzolite (bagian mantel; disusun oleh olivine-clinopiroks en, ortopiroksen, dan salah satu spinel atau garnet), garnet lherzolit yang telah lebur; peridotit (terbentuk ketika mineral olivine dan piroksen mengkristal dari leburan basaltik); gabro (material kristalin kasar berkomposisi basaltik); sheeted dykes (lembaran basalt intrusive vertical dan tipis); lava bantal (bantal-bantal basalt yang terbentuk ketika lava dierupsi ke dalam air); rijang merah yang sama dengan sedimen yang ditemukan di lantai samudra. Kalau dilakukan survey seismik, maka ofilit terbagi ke dalam 3 lapisan : lapisan 1 : peridotit-gabro, lapisan 2 sheeted dykes dan pillow lavas, lapisan 3 sedimens dasar samudra.
Apakah seluruh ofiolit di pinggir benua berasal dari MOR ? Di sini mulai ada masalah.
Pengukuran komposisi ofiolit dan kerak samudra menunjukkan bahwa ofiolit sedikit berbeda dalam komposisi dari kerak samudra ‘sebenarnya’.Walaupun beberapa kerak samudra moderen setua 200 juta tahun, kebanyakan ofiolit umurnya hampir sama dengan pegunungan tempat ofiolit itu terdapat. Faktor-faktor ini telah menyebabkan beberapa peneliti menyimpulkan bahwa ofiolit merupakan kerak samudra yang terbentuk berhubungan dengan peristiwa pembentukan- pegunungan. Ketika lempeng samudra tua tenggelam, ada gaya regangan terjadi di lempeng di bawah ia tenggelam, yang kadang-kadang menghasilkan pemekaran untuk membentuk suatu pematang samudra baru dengan kerak samudra baru di cekungan belakang busur. Adalah mungkin bahwa ofiolit merupakan cekungan belakang busur muda yang telah terperangkap selama benturan dua benua. Teori ini sudah menyimpang dari teori klasik bahwa ofiolit berasal dari MOR. Ternyata, ofiolit bisa berasal dari kerak samudra di back-arc basin. Ini kita sebut saja back-arc basin ophiolites.
Teori ofiolit lainnya dikemukakan oleh Hawkins (2003), yaitu supra-subduction zone ophiolites. Pada tepi lempeng samudra yang konvergen, litosfer oseanik yang tua menunjam ke mantel. Di atas zone subduksi, kerak oseanik yang baru dibentuk di forearc, volcanic arc, and backarc basins melalui leburan magma bersifat basa. Magma, produk supra-subduction zone (SSZ) processes ini membawa ciri kimia dan isotop yang khas SSZ sources dan dapat dibedakan dengan mid-ocean ridge magmas. Asosiasi yang dekat antara ophiolite assemblages jenis ini dengan arc volcanic dan volcaniclastic material, granitoids, dan silicic extrusives membuat asal MOR untuk ofiolit ini diragukan.
Ada juga teori yang mengatakan bahwa ada ofiolit-ofiolit yang berhubungan dengan tepi pasif benua (passive margin) – ini suka disebut tipe Tethyan, misalnya Troodos di Cyprus dan Semail di Oman, yang sekuennya relatif lengkap dan dialihtempatkan ke tepi pasif benua. Ada juga ofiolit yang disebut tipe Cordilleran, yaitu ofiolit yang duduk di atas subduction zone accretionary complexes (subduction complexes) dan tak punya kaitan dengan passive continental margin. Tipe Cordilleran misalnya Coast Range ophiolite, California, Josephine ophiolite, Klamath Mountains (California, Oregon), dan ofiolit di southern Andes, South America. Walaupun tipe pengalihtempatannya berbeda, kedua tipe ofiolit ini dibentuk sebagai SSZ ophiolites (misalnya : Shervais, 2001).
Ophiolite assemblages di pegunungan-pegunung an hasil benturan seperti Alpen dan Papua tak dibentuk selama subduksi, tetapi merupakan thinned margin suatu benua yang terbentuk selama rifting dan continental drift. Jadi, ofiolit ini sebagai incipient oceanic crust yang terperangkap ke tepi benya ketika cekungan samudra menutup, sehingga incipient oceanic crust dialihtempatkan ke collision zone sebagai ofiolit.
.
Ciri kimia subduction-related ophiolites dan asosiasinya di jalur pegunungan menunjukkan bahwa pembentukan dan pengalihtempatannya berhubungan dengan oceanic closure dan continental collision (tahap akhir Wilson Cycle) daripada sebagai produk oceanic opening dan seafloor spreading seperti model-model klasik yang telah kita ketahui.
Di SE Asia, termasuk Indonesia, sebagian besar ophiolites kelihatannya dibentuk di convergent margins, dan secara khusus di backarc atau island arc settings, yang berevolusi di sepanjang tepi Sundaland atau Australian cratons, atau di Philippine Sea Plate. Ophiolites ini kemudian diakresikan ke tepi benua selama Tersier. Jadi, ofilit ini bisa digolongkan sebagai “relatively autochthonous ophiolites” sebagai akibat penutupan marginal basins seperti South China Sea atau Coral Sea, dan “highly displaced ophiolites” yang berkembang di oblique convergent margins, dilepas-lepaskan dari sekuennya, ditransportasi dan terdeformasi secara kuat dalam final docking.
Monnier et al. (1999) memperkenalkan teori berdasarkan petrokimia batuan, bahwa ofiolit di beberapa tempat di SE Asia bisa berasal dari fragment subkontinental lithospheric mantle yang mengalami fractional melting selama continental rifting phase, yang dicirikan oleh pengayaan metamorphic K- dan Cr-rich amphiboles di dalam peridotitnya.
Maka, ketika kita berhadapan dengan ofiolit di mana pun, ingatlah bahwa pembentukan dan pengalihtempatannya tidaklah pernah tunggal (sebagai dibentuk di MOR lalu dialihtempatkan lewat subduksi/obduksi di pinggir benua) tetapi kompleks. Data petrotektonik dan petrokimia bisa menunjukkan kemungkinan mana yang paling benar.
Perdebatan asal ofiolit di suatu tempat dengan demikian menjadi terbuka lebar bila ada beberapa alternatif mekanisme pembentukan dan pengalihtempatannya . Sebagai contoh perdebatan tentang hal itu, saya tampilkan untuk ESO (East Sulawesi Ophiolites) – salah satu singkapan ofiolit terbesar di dunia (dikutip dari Satyana et al., 2007) :
“The East Sulawesi Ophiolite is one of the three largest ophiolites in the world (Monnier et al., 1995; Kadarusman et al., 2004). It comprises, from base to top, residual mantle peridotite (spinel lherzolite, intercalated with harzburgite and dunite), mafic-ultramafic cumulate through layered to isotropic gabbro, to sheeted dolerites, and basaltic volcanic rocks (lavas) of normal mid-oceanic- ridge basalt (MORB) composition. Major and trace element geochemistry of basalt and dolerite suggests origins of MOR, oceanic plateau (major), and supra-subduction zone (minor). Based on the chemical similarity between the ESO lavas and those from the Eocene Celebes Sea back-arc basin crust together with their identical age, Monnier et al., (1995) suggested that the ESO was initially generated in a back-arc tectonic environment representing a fragment of the Eurasian Plate obducted onto the East Sulawesi basement of Australian origin. However, Kadarusman et al. (2004) based on published paleolatitude data of lava sequence in the Balantak area reconstructed using plate trajectory analyses, indicated that the site of generation of the ESO was somewhere at area located 2000 kms south from the present position (it is also possible 10,000 kms SW from the present position).”
Demikian, semoga berguna.
salam,
awang
Maka, saya pun menganggap bahwa ofiolit di Ciletuh berasal dari suatu MOR jauh di tengah Samudra Hindia di selatan yang dialihtempatkan ke Ciletuh pada Kapur Akhir-awal Tersier. Begitu juga kesimpulan para peneliti sebelumnya (misalnya Suhaeli dkk., 1977). Karena secara tektonik Ciletuh dihubungkan ke Luk Ulo, maka ofiolit Luk Ulo pun dianggap dibentuk dan dialihtempatkan dalam cara yang sama dengan ofiolit Ciletuh (misalnya Asikin, 1974, Ketner et al., 1976). Hampir semua ofiolit di Indonesia pun ditafsirkan pembentukan dan pengalihtempatannya seperti tersebut di atas (Hamilton, 1979; Katili, 1980).
Dari model-model itu bisa disebut bahwa ofiolit selalu merupakan massa alokton dan eksotik sifatnya terhadap batuan sekitarnya. Massa ofiolit adalah salah satu penyusun melange – kompleks batuan bancuh (chaotic) yang umum ditemukan di wilayah akresi pinggir benua.
Untuk sebuah penelitian lain, saya belakangan ini kembali melihat-lihat publikasi ofiolit dan menemukan bahwa kini pembentukan dan pengalihtempatan ofiolit ditafsirkan tidaklah tunggal, sungguh tidak sesederhana dulu. Bahkan, review publikasi2 terakhir tentang hal ini membuat saya berpikir bahwa apa yang dulu pernah disebutkan van Bemmelen (1949) dan semua perintis teori geosinklin bahwa batuan ultrabasa (ofiolit) merupakan intrusi autokton di jalur pegunungan mungkin tidak seluruhnya salah – jadi sebaiknya jangan mengubur dulu teori ini. Kita uji lagi semua teori tentang pembentukan dan pengalihtempatan ofiolit.
Sebelum itu, sebaiknya kita segarkan kembali ingatan kita bersama tentang ofiolit.
Ofiolit bukanlah nama satu batuan, tetapi nama yang diberikan kepada sekelompok/runtunan /kerabat/ sekuen batuan. Batuan-batuan ofiolit sering terdapat di jalur pegunungan, yaitu tempat benturan dua benua. Karena terdapat di wilayah benturan yang deformasinya kuat, maka jarang sekuen ofiolit lengkap.
Kalau lengkap, seperti di MOR, ofiolit dari bawah ke atas : sheared garnet lherzolite (bagian mantel; disusun oleh olivine-clinopiroks en, ortopiroksen, dan salah satu spinel atau garnet), garnet lherzolit yang telah lebur; peridotit (terbentuk ketika mineral olivine dan piroksen mengkristal dari leburan basaltik); gabro (material kristalin kasar berkomposisi basaltik); sheeted dykes (lembaran basalt intrusive vertical dan tipis); lava bantal (bantal-bantal basalt yang terbentuk ketika lava dierupsi ke dalam air); rijang merah yang sama dengan sedimen yang ditemukan di lantai samudra. Kalau dilakukan survey seismik, maka ofilit terbagi ke dalam 3 lapisan : lapisan 1 : peridotit-gabro, lapisan 2 sheeted dykes dan pillow lavas, lapisan 3 sedimens dasar samudra.
Apakah seluruh ofiolit di pinggir benua berasal dari MOR ? Di sini mulai ada masalah.
Pengukuran komposisi ofiolit dan kerak samudra menunjukkan bahwa ofiolit sedikit berbeda dalam komposisi dari kerak samudra ‘sebenarnya’.Walaupun beberapa kerak samudra moderen setua 200 juta tahun, kebanyakan ofiolit umurnya hampir sama dengan pegunungan tempat ofiolit itu terdapat. Faktor-faktor ini telah menyebabkan beberapa peneliti menyimpulkan bahwa ofiolit merupakan kerak samudra yang terbentuk berhubungan dengan peristiwa pembentukan- pegunungan. Ketika lempeng samudra tua tenggelam, ada gaya regangan terjadi di lempeng di bawah ia tenggelam, yang kadang-kadang menghasilkan pemekaran untuk membentuk suatu pematang samudra baru dengan kerak samudra baru di cekungan belakang busur. Adalah mungkin bahwa ofiolit merupakan cekungan belakang busur muda yang telah terperangkap selama benturan dua benua. Teori ini sudah menyimpang dari teori klasik bahwa ofiolit berasal dari MOR. Ternyata, ofiolit bisa berasal dari kerak samudra di back-arc basin. Ini kita sebut saja back-arc basin ophiolites.
Teori ofiolit lainnya dikemukakan oleh Hawkins (2003), yaitu supra-subduction zone ophiolites. Pada tepi lempeng samudra yang konvergen, litosfer oseanik yang tua menunjam ke mantel. Di atas zone subduksi, kerak oseanik yang baru dibentuk di forearc, volcanic arc, and backarc basins melalui leburan magma bersifat basa. Magma, produk supra-subduction zone (SSZ) processes ini membawa ciri kimia dan isotop yang khas SSZ sources dan dapat dibedakan dengan mid-ocean ridge magmas. Asosiasi yang dekat antara ophiolite assemblages jenis ini dengan arc volcanic dan volcaniclastic material, granitoids, dan silicic extrusives membuat asal MOR untuk ofiolit ini diragukan.
Ada juga teori yang mengatakan bahwa ada ofiolit-ofiolit yang berhubungan dengan tepi pasif benua (passive margin) – ini suka disebut tipe Tethyan, misalnya Troodos di Cyprus dan Semail di Oman, yang sekuennya relatif lengkap dan dialihtempatkan ke tepi pasif benua. Ada juga ofiolit yang disebut tipe Cordilleran, yaitu ofiolit yang duduk di atas subduction zone accretionary complexes (subduction complexes) dan tak punya kaitan dengan passive continental margin. Tipe Cordilleran misalnya Coast Range ophiolite, California, Josephine ophiolite, Klamath Mountains (California, Oregon), dan ofiolit di southern Andes, South America. Walaupun tipe pengalihtempatannya berbeda, kedua tipe ofiolit ini dibentuk sebagai SSZ ophiolites (misalnya : Shervais, 2001).
Ophiolite assemblages di pegunungan-pegunung an hasil benturan seperti Alpen dan Papua tak dibentuk selama subduksi, tetapi merupakan thinned margin suatu benua yang terbentuk selama rifting dan continental drift. Jadi, ofiolit ini sebagai incipient oceanic crust yang terperangkap ke tepi benya ketika cekungan samudra menutup, sehingga incipient oceanic crust dialihtempatkan ke collision zone sebagai ofiolit.
.
Ciri kimia subduction-related ophiolites dan asosiasinya di jalur pegunungan menunjukkan bahwa pembentukan dan pengalihtempatannya berhubungan dengan oceanic closure dan continental collision (tahap akhir Wilson Cycle) daripada sebagai produk oceanic opening dan seafloor spreading seperti model-model klasik yang telah kita ketahui.
Di SE Asia, termasuk Indonesia, sebagian besar ophiolites kelihatannya dibentuk di convergent margins, dan secara khusus di backarc atau island arc settings, yang berevolusi di sepanjang tepi Sundaland atau Australian cratons, atau di Philippine Sea Plate. Ophiolites ini kemudian diakresikan ke tepi benua selama Tersier. Jadi, ofilit ini bisa digolongkan sebagai “relatively autochthonous ophiolites” sebagai akibat penutupan marginal basins seperti South China Sea atau Coral Sea, dan “highly displaced ophiolites” yang berkembang di oblique convergent margins, dilepas-lepaskan dari sekuennya, ditransportasi dan terdeformasi secara kuat dalam final docking.
Monnier et al. (1999) memperkenalkan teori berdasarkan petrokimia batuan, bahwa ofiolit di beberapa tempat di SE Asia bisa berasal dari fragment subkontinental lithospheric mantle yang mengalami fractional melting selama continental rifting phase, yang dicirikan oleh pengayaan metamorphic K- dan Cr-rich amphiboles di dalam peridotitnya.
Maka, ketika kita berhadapan dengan ofiolit di mana pun, ingatlah bahwa pembentukan dan pengalihtempatannya tidaklah pernah tunggal (sebagai dibentuk di MOR lalu dialihtempatkan lewat subduksi/obduksi di pinggir benua) tetapi kompleks. Data petrotektonik dan petrokimia bisa menunjukkan kemungkinan mana yang paling benar.
Perdebatan asal ofiolit di suatu tempat dengan demikian menjadi terbuka lebar bila ada beberapa alternatif mekanisme pembentukan dan pengalihtempatannya . Sebagai contoh perdebatan tentang hal itu, saya tampilkan untuk ESO (East Sulawesi Ophiolites) – salah satu singkapan ofiolit terbesar di dunia (dikutip dari Satyana et al., 2007) :
“The East Sulawesi Ophiolite is one of the three largest ophiolites in the world (Monnier et al., 1995; Kadarusman et al., 2004). It comprises, from base to top, residual mantle peridotite (spinel lherzolite, intercalated with harzburgite and dunite), mafic-ultramafic cumulate through layered to isotropic gabbro, to sheeted dolerites, and basaltic volcanic rocks (lavas) of normal mid-oceanic- ridge basalt (MORB) composition. Major and trace element geochemistry of basalt and dolerite suggests origins of MOR, oceanic plateau (major), and supra-subduction zone (minor). Based on the chemical similarity between the ESO lavas and those from the Eocene Celebes Sea back-arc basin crust together with their identical age, Monnier et al., (1995) suggested that the ESO was initially generated in a back-arc tectonic environment representing a fragment of the Eurasian Plate obducted onto the East Sulawesi basement of Australian origin. However, Kadarusman et al. (2004) based on published paleolatitude data of lava sequence in the Balantak area reconstructed using plate trajectory analyses, indicated that the site of generation of the ESO was somewhere at area located 2000 kms south from the present position (it is also possible 10,000 kms SW from the present position).”
Demikian, semoga berguna.
salam,
awang
Kamis, 28 Februari 2008
Legend...We Just Dont Care
"Let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't care
U know I love it when u loving me
Sometimes it's better when it's publicly
I'm not ashamed I don't care who sees
Us hugging & kissing a love exhibition Oh
We'll rendezvous out on the fire escape
I'd like to set off an alarm today
The love emergency don't make me wait
Just follow I'll lead u
I urgently need you
Let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust
We just don't care
We just don't care
We just don't care
I see u closing down the restaurant
Let's sneak and do it when your boss is gone
Everybody's leaving we'll have some fun
Oh maybe it's wrong but u turning me on
Ooh, we'll take a visit to your Mama's house
Creep to the bedroom while your Mama's out
Maybe she'll hear it when we scream and shout
But we'll keep it rocking until she comes knocking
Let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust
We just don't care
We just don't care
We just don't care
If we keep up all this fooling around
We'll be the talk of the town
I'll tell the world I'm in love any time
Let's open the blinds cause we really don't mind
Oh I don't care about propriety
Let's break the rules, ignore society
Maybe our neighbor might spy it's true
So what if they watch when we do what we do
Oh, let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
(fade out) Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust"
Love hurt - Incubus
Tonight we drink to youth
And holding fast the truth
Don't want to lose what I had as a boy
My heart still has a beat
But love is now a feat
As common as a cold day in L.A.
Sometimes when I'm alone I wonder
Is there a spell that I am under
Keeping me from seeing the real thing
Love hurts
But sometimes it's a good hurt
And it feels like I'm alive
Love sings
When it transcends the bad things
Have a heart and try me
'cause without love I won't survive
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't care
U know I love it when u loving me
Sometimes it's better when it's publicly
I'm not ashamed I don't care who sees
Us hugging & kissing a love exhibition Oh
We'll rendezvous out on the fire escape
I'd like to set off an alarm today
The love emergency don't make me wait
Just follow I'll lead u
I urgently need you
Let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust
We just don't care
We just don't care
We just don't care
I see u closing down the restaurant
Let's sneak and do it when your boss is gone
Everybody's leaving we'll have some fun
Oh maybe it's wrong but u turning me on
Ooh, we'll take a visit to your Mama's house
Creep to the bedroom while your Mama's out
Maybe she'll hear it when we scream and shout
But we'll keep it rocking until she comes knocking
Let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust
We just don't care
We just don't care
We just don't care
If we keep up all this fooling around
We'll be the talk of the town
I'll tell the world I'm in love any time
Let's open the blinds cause we really don't mind
Oh I don't care about propriety
Let's break the rules, ignore society
Maybe our neighbor might spy it's true
So what if they watch when we do what we do
Oh, let's go to the park
I wanna kiss u underneath the stars
Maybe we'll go too far
We just don't care
We just don't care
We just don't
(fade out) Let's make love, let's go somewhere they might discover us
Let's get lost in lust"
Love hurt - Incubus
Tonight we drink to youth
And holding fast the truth
Don't want to lose what I had as a boy
My heart still has a beat
But love is now a feat
As common as a cold day in L.A.
Sometimes when I'm alone I wonder
Is there a spell that I am under
Keeping me from seeing the real thing
Love hurts
But sometimes it's a good hurt
And it feels like I'm alive
Love sings
When it transcends the bad things
Have a heart and try me
'cause without love I won't survive
Langganan:
Postingan (Atom)